Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jejak Migrasi Manusia Prasejarah di Tepi Danau Lut Tawar Aceh Tengah

Jejak migrasi dan kehidupan prasejarah ditemukan di gua-gua tepi Danau Lut Tawar Aceh Tengah Provinsi Nangroe Aceh Darusallam.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Jejak Migrasi Manusia Prasejarah di Tepi Danau Lut Tawar Aceh Tengah
TRIBUN GAYO
Situs prasejarah Gua Mendale atau Loyang Mendale di tepi Danau Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nangroe Aceh Darusallam. Di situs ini pernah ditemukan jejak manusia prasejarah dan kehidupannya di gua-gua. 

Ketua Tim Peneliti Arkeologi Ceruk Mendale yang juga Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara Dr Ketut Wiradnya MSi, ketika itu menyebutkan ada teori baru, disebut Teori Sebar Segi Tiga dari Oppenheimer.

Teorinya menyebutkan cikal bakal bangsa Austronesia di Asia Tenggara berasal dari segitiga dimana bagian atas Taiwan,  lalu Sumatera dan  NTT di dua  bagian sisi bawah.

Teori Ini memang belum populer karena penelitian masih terbatas.

“Tapi indikasinya, temuan tembikar hitam di Ceruk Mendale lebih tua dari di Taiwan. Apakah teori ini mendukung teori Sebar Segi Tiga Oppen Himer mengenai manusia Austronesia, menurut saya iya,” demikian Ketut Wiradnyana dalam diskusi virtual Musara Gayo.

Selama ini jejak asal usul Gayo  terbungkus misteri. Buku-buku yang mengulas tentang Gayo tidak berhasil memperlihatkan jejak yang lebih pasti, sumber-sumber mengenai Gayo banyak berasal dari “kekeberen" atau prosa Gayo.

Tapi dengan adanya penelitian arkeologi di Ceruk Mendale dan sejumlah loyang lainnya, membawa perubahan besar terhadap penelusuran jejak muasal Gayo;

Bahwa temuan arekologi  di Ceruk Mendale, Ceruk Ujung Karang, Loyang Pukes dan Loyang Muslim  menegaskan asal usul orang Gayo.

Berita Rekomendasi

Bahwa temuan arkeologi Ceruk Mendale,  Ujung Karang, Loyang Pukes dan Loyang Muslim  juga mengungkap jejak motif motif hiasan Gayo yang sekarang disebut Kerawang Gayo.

Motif-motif tersebut terdapat pada gerabah, anting, yang sudah berusia 4400 tahun sampai periode awal masehi;

Bahwa temuan arkeologi tersebut perlu disosialisasikan mengisi ruang-ruang edukasi baik melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal.

Jalur formal  melalui bahan aja  dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.(Tribunnews.com/Tribun Gayo/Fikar W Eda)

ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;

Baca Selanjutnya: Misteri asal usul gayo di tepi danau lut tawar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas