Sebut Punya Peran Jaga Eksistensi Budaya, Alam Ganjar Kagumi Saung Angklung Udjo
olaborasi antara Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama Saung Angklung Udjo (SAU) yang dihadiri oleh ribuan masyarakat
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saung Angklung Udjo merupakan salah satu tempat wisata berbasis budaya dan angklung sebagai objeknya.
Para pengunjung disajikan berbagai fasilitas hiburan yang berhubungan dengan alat musik tradisional angklung tersebut.
Dalam kesempatan ini, putra Ganjar Pranowo dan Siti Atiqoh, Muhammad Zinedine Alam Ganjar berkesempatan menghadiri acara Angklung Groove Fest; Melodi Muda Indonesia di Saung Angklung Udjo, Padasuka, Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/11/2023) malam.
Acara tersebut kolaborasi antara Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama Saung Angklung Udjo (SAU) yang dihadiri oleh ribuan masyarakat yang didominasi oleh anak muda kota Bandung.
Alam pun menyampaikan kesan dan pengalaman pertamanya mengikuti acara tersebut. Dirinya kagum dengan penampilan angklung yang di kolaborasikan dengan alat musik modern yang menghasilkan perpaduan musik yang indah dan diterima oleh masyarakat terutama kalangan generasi muda.
"Aku pertama kali denger angklung dimanin dengan progresif jazz, jadi udah mulai banyak cara bagaimana musik tradisional udah mulai di adaptasikan dengan anak muda," kata Alam.
Sementara saat ditanya soal eksistensi Angklung Udjo yang masih kuat di tengah gempuran budaya asing, Alam menganggap Udjo mampu menjaga karakter budaya, tetapi tetap berinovasi sehingga keberadaanya masih eksis hingga saat ini.
"Pertama mengangkat kuat dari nilai tradisionalnya, di sisi lain ada kutipan dari alm. Kang Udjonya sendiri tuh menyampaikan jaga apa yang sudah kita punya dan ciptakan yang baru, dalam artian kita tidak menghilangkan apa yang punya tapi kita terus berinovasi menciptakan hal yang baru, agar bisa terus berkembang seiring perkembangan jaman," jawab Alam.
Alam pun terkesima dengan regenerasi yang dilakukan oleh Udjo melalui pembinaan dan pemberdayaan masyarakat setempat.
"Regenerasi Udjo ini cukup baik karena pembinaanya pun dilakukan secara berkelanjutan, aku denger tadi dari usia kecil sampai dewasa berkecimpung di sini itu salah satu maintanance regenerasi yang baik dan salah satu aspek kenapa SAU bisa bertahan hingga saat ini," ungkapnya.
Disinggung soal aktifitas sociopreneur, Alam pun sepakat bahwa Udjo, selain menjaga eksistensi budayanya, seni budaya tersebut mengedepankan bisnis untuk kepentingan sosial, dimana Saung Angklung Udjo sendiri mengedepankan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai seniman dan pengrajin di tempat tersebut.
"Sepakat, tapi lebih fokus kepada pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai talent, pengrajin dan lain sebagainya. Salah satu produk utamanya adalah SAU ini berhasil menjaga kebudayaan menjadi tonggak dan tameng utama," jawab Alam.
Baca juga: Rombongan IIPG Berikan Bantuan untuk Saung Angklung Udjo
Oleh karena itu, Alam pun mengajak segenap pihak, terutama generasi muda untuk senantiasa menjaga keberdayaan budaya Indonesia di tengah gempuran budaya asing.
"Banyak kok budaya Indonesia yang bisa di inovasikan dan diadaptasikan dengan gaya-gaya baru, mari kita jaga sama-sama," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Alam pun diminta bernyanyi bersama salah satu peserta yang ia tunjuk. Dirinya menyanyikan lagu dari Raim Laode yang berjudul Komang. Sontak peserta yang didominasi oleh wanita histeris, terlebih saat Alam memotret lawan nyanyinya dalam momen tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.