TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Karyadi (53), petugas Bantuan Polisi (Banpol) Pasar Induk Keramatjati, Jakarta Timur, yang diduga menjadi korban mutilasi, masih belum  percaya 100 persen. Keluarga masih berharap Karyadi pulang ke rumah.

Salah satu istri Karyadi, Tati Susanti (43), menuturkan bahwa ia masih bimbang dalam menentukan, apakah foto potongan kepala yang disebarkan polisi adalah milik suaminya. Namun iapun belum berani menyangkal, karena memang bentuk fisik kepala dan hidung nyaris identik.

"Saya masih bimbang, hati masih deg-degan mengingat hal itu, mudah-mudahan saja bapak bisa segera pulang" tutur Tanti saat ditemui dikediamannya, di kampung Tengah, Keramatjati, Jakarta Timur, Selasa (19/10/10).

Tanti mengaku terakhir bertemu dengan sang suami pada hari Minggu dua minggu lalu (10/10/2010), saat suaminya menyambangi Tanti dan dua anaknya di kediamannya, tidak jauh dari Pasar Induk. Saat itu, perempuan asal Sumedang, Jawa Barat tersebut tidak menemukan kejanggalan apa-apa pada suaminya.

Menurut ibu Tati, Eti, Karyadi selalu memberitahu kemana ia akan pergi, untuk apa dan hingga kapan. Namun sebelum menghilangnya Karyadi, keluarga tidak menerima kabar apapun, dan hal itulah yang membuat keluarganya melaporkan kehliangan tersebut ke kantor polisi.

Atas hal itu, Tati pun mengaku bingung, ia dan kedua anaknya, Amnad Albab (4) dan Sandy (5 bulan) hanya menggantungkan hidupnya dari nafkah yang diberikan Karyadi.

"Saya nggak tahu lagi, masa depan anak-anak saya gimana kalau memang bapak tidak pulang,"  ujarnya. Hingga kini, Tati dan keluarganya masih menunggu hasil penyelidikan polisi, apakah sepuluh potongan tubuh yang ditemukan di aliran sungai kali Baru, Keramatjati, Jakarta Timur, dan di tempat sampah di Jl. Makmur, keramatjati milik suaminya, atau bukan.