Tidak Ada Laporan Flu Burung di Jakarta Selatan
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian, Sudin Peternakan dan perikanan, Nurhasan, mengatakan bahwa hingga hari ini,
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian, Sudin Peternakan dan perikanan, Nurhasan, mengatakan bahwa hingga hari ini, Selasa (10/01/2012), belum ada satupun laporan mengenai virus flu burung di Jakarta Selatan.
"Sampai hari ini, wilayah Jakarta Selaan tercatat masih belum ada laporan mengenai flu burung," katanya.
Saat ditemui di lokasi penertiban unggas di Tebet, Jakarta Selatan, ia mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan penyisiran rutin, hingga dua kali dalam satu minggu ke 65 kelurahan yang ada di Jakarta Selatan.
Ia menyebutkan, bahwa warga yang banyak memelihara unggas di Jakarta Selatan terletak di kawasan Jagakarsa, Pesanggrahan dan Pasar Minggu.
Sedangkan untuk daging unggas, setiap harinya sekitar 60 ribu ekor beredar di Jakarta Selatan, yang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Untuk penampungan ayam, terdapat 123 unit, dan rumah pemotongan ayam terdapat 23 unit, dan sebagian besar terfokus di kawasan Kebayoran Lama.
Menurunya, sesuai peraturan daerah nomor 4 tahun 2007, tentang pengendalian peredaran daging unggas, warga tidak boleh memelihara Ayam Kampung, Burung Dara, Burung Puyuh, itik dan entok.
Namun tampaknya belum banyak warga yang mengetahui peraturan tersebut, sehingga banyak juga warga yang tidak terima jika unggasnya ditertibkan.
"Kendala kami adalah banyak warga yang belum tahu, dan tidak terima unggasnya ditertibkan," tandasnya.