Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tips Agar Anak Tidak Hilang di Tempat Wisata

Jangan sampai, alih-alih ingin berwisata dan menghabiskan waktu bersama, justru bingung mencari anak hilang.

Penulis: Agustina Rasyida
zoom-in Tips Agar Anak Tidak Hilang di Tempat Wisata
NET
Ancol saat libur Lebaran 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Libur Hari Raya Idul Fitri, dimanfaatkan orangtua untuk mengajak anak-anaknya ke tempat wisata seperti kebun binatang, museum, atau taman rekreasi.

Tempat wisata saat libur panjang seperti saat ini banyak dikunjungi wisatawan. Bahkan, peningkatannya bisa dua kali lipat.

Sebagai orangtua, harus mewaspadai anak-anak Anda. Jangan sampai, alih-alih ingin berwisata dan menghabiskan waktu bersama, justru bingung mencari anak hilang.

Ini seperti yang terjadi di Taman Margasatwa Ragunan. Di pusat informasi, banyak ditemukan anak yang terpisah dari orangtuanya.

Berikut panduan bagi orangtua yang mengajak anak-anaknya ke tempat wisata, agar anak tidak terpisah dari kita.

- Jika anak berumur di bawah tiga tahun, kita dapat menulis nama anak, nama orangtua, alamat, dan nomor telepon dalam secarik kertas. Simpan kertas itu di saku baju atau kantong celana anak.

- Jika anak sudah bisa berbicara lancar, ajarkan mereka tentang nama anak dan orangtua, alamat, dan nomor telepon, untuk mengantisipasi jika mereka terpisah dari orangtua. Ajarkan juga anak segera lapor ke polisi, satpam, atau petugas keamanan di sekitar tempat rekreasi.

Berita Rekomendasi

- Awasi anak-anak dengan seksama. Bagi tugas mengawasi dengan suami atau orang dewasa lain yang menyertai kita berwisata.

"Orangtua harus mengawasi anak dan barang bawaan juga. Mereka harus proaktif mengenalkan jenis-jenis binatang jika ke kebun binatang. Anak jangan dilepas begitu saja," ujar Aiptu Endang W dari Polres Jakarta Selatan, yang ikut mengamankan TM Ragunan, Senin (20/8/2012).

- Jika anak terlanjur hilang, segera lapor ke bagian informasi. Jika anak sudah ditemukan, jangan marahi mereka. Karena, anak baru saja melewati kejadian yang tak mengenakkan. Kemarahan orangtua dikhawatirkan akan memperburuk kondisi psikologisnya. Berikan pelukan atau dekapan penuh kasih sayang.

- Berikan penjelasan ke anak, bahwa berpisahnya anak dan orangtua jangan sampai terulang lagi.

"Kalau orangtua bertemu dengan anak, sebisa mungkin jangan marahi anak, peluk mereka, untuk memulihkan kondisinya," jelas Endang. (*)

BACA JUGA

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas