Jakarta Lebih Pilih Calon Pemimpin Populis
Indra J Piliang mengungkapkan bahwa fenomena Pilkada DKI Jakarta telah bergeser dan ini dapat menjadi pelajaran baik di dunia perpolitikan.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Golkar Indra J Piliang mengungkapkan bahwa fenomena Pilkada DKI Jakarta telah bergeser dan ini dapat menjadi pelajaran baik di dunia perpolitikan.
"Ketika diberikan pilihan figur yang elitis dan populis, maka publik akan pilih yang populis," ujar Indra dalam Dialog Polemik bertajuk "Belajar dari Pilkada Jakarta" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2012).
Indra melanjutkan, kesalahan yang dilakukan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli adalah mereka memposisikan dirinya sebagai pejabat. Hal itu tentu berbeda dengan pasangan Jokowi-Ahok.
"Selama ini Foke-Nara menunjukkan dirinya sebagai manusia super," kata Indra J Piliang.
Berbeda dengan Jokowi-Ahok. Indra mengatakan bahwa pasangan nomor urut 3 ini lebih menunjukkan sisi manusiawinya. Hal itu terlihat ketika Jokowi ditanya soal jumlah Busway dan jarak rute Busway.
"Saat itu saya lihat dia malah garuk kepala. Tapi justru itulah yang dipilih warga karena memperlihatkan kemanusiawiannya," ucap Indra J Piliang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.