Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan untuk Jokowi-Basuki: Singkirkan Kaum Oportunis

Kemenangan pasangan Joko Widodo - Basuki Purnama di putaran ke dua Pilgub DKI adalah sebuah fenomenal.

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-in Pesan untuk Jokowi-Basuki: Singkirkan Kaum Oportunis
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Joko Widodo 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Kemenangan pasangan Joko Widodo - Basuki Purnama di putaran ke dua Pilgub DKI adalah sebuah fenomenal.

Kemenangan keduanya seakan fenomenal, apalagi angka hitung-hitungan prosentase dukungan parpol serta banyaknya backup pendanaan di kubu Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli apalagi posisi Foke yang incumbent, ternyata "dijungkir-balikkan" oleh sebuah "kesederhanaan".

Pengajar komunikasi politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Ari Junaedi, mengatakan kemenangan Jokowi-Basuki lebih dikarenakan "daya jual" figur ketimbang dukungan parpol pengusungnya walau peran PDIP dan Gerindra tidak boleh dinafikan.

"Warga Jakarta sudah lekat dalam preferensi politiknya kalau Jokowi adalah representasi kejujuran, anak muda, pembaharu serta pendobrak rezim lama. Sedangkan Foke-Nara dipersepsikan sebagai petahana yang haus kekuasaan, arogan serta bagian dari antek rezim yang berkuasa. Tidak heran dan sudah bisa diprediksikan sejak awal, mesin parpol-parpol pendukung Foke-Nara tidak akan berdaya menghadapi "magma" era politik baru, era kotak-kotak,"tandas peraih gelar doktor berkat penelitiannya tentang pelarian politik tragedi 1965 di sejumlah negara Eropa dan Asia ini, Jumat (21/9/2012).

Belum lagi menurut pengajar Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang ini "kesalahan" tim sukses Foke-Nara yang menterjemahkan pelemahan Jokowi-Basuki disisi SARA.

"Padahal begitu dihantam dari segi SARA, elektabilitas Jokowi-Basuki semakin besar akibat gelombang simpanti warga yang tidak terima ketika nalar sehat mereka diperdaya oleh isu murahan. Belum lagi faktor Nara yang ikut mendegradasi keunggulan nilai jual Foke turut memberi kontribusi bagi raihan suara mereka. Masak seorang Jenderal biasa mengucap haiyaaa Ahoook dengan enteng?"papar Ari Junaedi.

Menurutnya, Jokowi harus bisa membedakan mana kawan lama serta kawan baru yang "baru" merapat setelah kemenangan teraih. Pihak oportunis politik seperti ini dianggap Ari hanya ingin mengambil keuntungan semata. Fenomena gegap gempitanya posko kemenangan Jokowi mirip dengan Cikeas I kediaman SBY saat unggul di Pilpres 2004 silam.

Berita Rekomendasi

Sebaliknya, suasana muram posko pemenangan Foke setali tiga uang dengan Kebagusan - rumah Megawati ketika "kurang" suara saat Pilpres 2004 lalu.

"Jokowi harus belajar dari pengalaman Megawati lalu. Singkirkan saja kaum oportunis dan tetaplah berkoalisi dengan rakyat karena sejatinya rakyat adalah penentu kemenangan Jokowi-Basuki," pesan Ari Junaedi yang juga dosen terbang di Universitas Dokter Soetomo, Surabaya ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas