Aktivis Aksi Mogok Makan di Kemenakertans Dukung Buruh
Beberapa aktivis yang akan ikut aksi mogok makan di kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM-JAKARTA--Beberapa aktivis yang akan ikut aksi mogok makan di kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (kemenakertrans) akan bertahan hingga tuntutan mereka ditanggapi pemerintah.
"Aksi mogok makan nasional akan tetap dilaksanakan hingga ada perubahan. Paling tidak aksi mogok makan, kalau kita tidak kuat terus fisik drop dibawa ke rumah sakit dan diganti dengan yang lain," ujar Roy Simanjuntak, mantan aktivis 1998, sekaligus aktivis Bendera, di markas Pospera, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2012).
Dikatakan Roy, mereka melakukan aksi tersebut sebagai bentuk dukungan atas perjuangan kaum buruh menuntut penghapusan outsourcing, upah murah, dan adanya pelayanan kesehatan.
Hatta Taliwang, seorang aktivis 80-an, menambahkan bahwa perjuangan buruh tidak selamanya dengan turun ke jalan.
"Tetapi harus melawan struktur. Kalau berjuang seperti sekarang (demonstrasi) sepertinya tidak signifikan. Mogok makan (dampaknya) masif," ujar bekas anggota DPR RI itu.
Aksi demo buruh kemarin, lanjut Hatta, sejatinya bisa menimbulkan efek yang luar biasa karena diikuti ratusan ribu bahkan jutaan buruh.
"Kalau memang mereka didukung jutaan orang, seharusnya bukan saja soal outsorcing, dan upah murah yang terselesaikan. Tetapi persoalan buruh-buruh atau pekerja lainnya bisa diselesaikan," tambah Roy.
Sebenarnya acara tersebut akan dihadiri langsung Ridwan Saidi sekaligus budayawan Betawi, Beathor, Haris Moti, Agus Jabo, Domingus. Namun yang datang hanya, Mustar Bonaventura (Pospera), Hatta Taliwang, Roy Simanjuntak, dan Adian Napitupulu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.