Pelajar Petarung Jalanan ini Bawa Gergaji dan Celurit
Polisi bertindak cepat dalam menangani kasus tawuran pelajar yang melibatkan siswa SMK Negeri 29, Kebayoran Baru dan SMK Bakti Cawang
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM - Polisi bertindak cepat dalam menangani kasus tawuran pelajar di Pancoran yang melibatkan siswa SMK Negeri 29, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan SMK Bakti Cawang, Jakarta Timur. Hingga pukul 01.30 WIB, Jumat (12/10/2012) dini hari, sudah lima pelajar yang diduga terlibat tawuran digiring di Markas Polres Metro Jakarta Selatan.
Kelima pelajar tersebut semuanya siswa SMK 29 atau STM Penerbangan. Tiga di antaranya ditangkap saat hendak meloloskan diri dari kejaran patroli kepolisian seusai tawuran.
Mereka adalah F (16), MR (17) dan AS (15). Ketiganya sempat diamankan di Mapolsek Metro Tebet sebelum dibawa oleh Kasat Reskrim AKBP Hermawan ke Mapolrestro.
"Mereka masih saksi," terang Hermawan singkat. Sementara itu, dua pelajar lainnya berhasil diamankan pada dini hari tadi. Keduanya adalah pelajar kelas 1 SMK 29. Inisialnya AG (perempuan) dan RN. Status mereka masih terduga tersangka," ujar salah seorang anggota Polsektro Pancoran sambil menggiring keduanya ke lantai 3 Mapolrestro.
Bersama keduanya, petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu celurit dan satu gergaji balok es. Kedua jenis senjata tajam tersebut ditemukan dalam tas kedua pelaku.
Selain mereka, satu dari dua korban luka ikut dibawa ke Mapolrestro. Jalal Muhammad Akbar (15), nama korban luka itu datang ditemani ibunya, Yoyoh (41). Ia mengalami luka bacok di punggung dan kepalanya.
Sebelumnya, ia sempat menjalani perawatan di RS Tria Dipa, Pancoran. "Ada 19 jahitan," kata Jalal yang datang dengan mengenakan jaket warna hitam dan kepala yang diperban.
Rekannya, Rizki Alfian alias Pepen (16) masih menjalani perawatan intensif. Setelah mendapat pertolongan awal di ruang IGD, Kamis petang, ia dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo. Ia diduga mengalami cedera yang lebih parah dibandingkan Jalal.
"Pepen mengalami luka di lengan kiri dan punggung belakang tembus ke paru paru," bunyi pesan singkat yang diterima dari Humas Polrestro Jaksel.
Perkembangan terakhir Pepen belum diketahui. Demikian pula pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus ini, hingga dini hari tadi belum ada informasi dari petinggi Polrestro Jaksel.