Lumpur Menggunung, Warga Bingung Bersihkan Rumah Pascabanjir
Warga Bukit Duri belum bisa bernafas lega. Meskipun banjir dari luapan Kali Ciliwung yang menggenangi rumah mereka mulai surut
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Bukit Duri belum bisa bernafas lega. Meskipun banjir dari luapan Kali Ciliwung yang menggenangi rumah mereka mulai surut, pekerjaan panjang dan melelahkan untuk membersihkan rumah masih menanti.
"Lumpurnya tebel, Mas, bisa seminggu lebih kali bersihinnya baru bisa bersih," ujar Nani, seorang warga RT 07/10, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan saat ditemui di Posko pengungsi di Masjid At-Thahiriyan, Senin (21/1/2013).
Meskipun melelahkan, Nani mengaku sudah tak sabar untuk kembali pulang ke rumahnya. Ia merasa sudah lelah dan bosan berada di penampungan pengungsi.
Nani mengaku sudah sejak Selasa malam mengungsi, dan sejak itu ia belum kembali lagi ke rumahnya.
Sekarang, Nani dan ribuan warga korban banjir lainnya tengah berkutat dengan persoalan bagaimana membersihkan rumah mereka dari lumpur sisa-sisa banjir.
Bagi Nani dan warga korban banjir lainnya, saat ini yang dibutuhkan selain bantuan makanan dan air mineral adalah perlengkapan kebersihan untuk membersihkan rumah mereka.
Kebutuhan akan peralatan kebersihan ini juga diungkapkan oleh Iqbal, seorang relawan dari Uniat At-Thahiriyah, ia menyebut kebutuhan warga akan peralatan kebersihan saat ini amat dibutuhkan warga yang tengah berbenah membersihkan rumah mereka.
"Selain tentunya kebutuhan akan makanan dan pakaian bersih tetap diperlukan," tukasnya.
Seperti diketahui, kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, merupakan salah satu daerah yang cukup parah terkena musibah banjir sejak Selasa malam lalu. Lebih dari tiga ribu warga terpaksa mengungsi akibat rumah mereka terendam air luapan Kali Ciliwung.
Sementara itu, sejak Sabtu malam ketinggian air di Kali Ciliwung berangsur surut, warga pun mulai sibuk berbenah dan membersihkan rumah mereka.
Namun efek banjir yang parah membuat beberapa warga belum bisa pulang ke rumah karena butuh waktu cukup lama untuk membereskan rumah mereka.