Rahmat: Saya Sudah Rencanakan 1 Bulan Merampok Bank Muamalat
Aksi perampokan kembali terjadi. Rahmat (46), nekat merampok Kantor Kas Pembantu Cabang Bank Muamalat Yayasan Panglima Besar
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi perampokan kembali terjadi. Rahmat (46), nekat merampok Kantor Kas Pembantu Cabang Bank Muamalat Yayasan Panglima Besar Sudirman, Cijantung, KM 24 Jakarta Timur, Jumat (25/1/2013) dan sudah direncanakan sebulan sebelumnya.
"Sudah sebulan sebelumnya, dua minggu belakangan saya terus pantau kondisi bank," katanya saat ditemui Tribunnews.com di ruang tahanan Polsek Pasar Rebo.
Menurut ayah 2 orang anak ini, dirinya memantau bagaimana aktivitas bank tersebut dengan cara berpura-pura salat di masjid yang ada dalam satu komplek sekolah tersebut. Ia pun nekat melancarkan aksinya hari ini disaat seluruh orang yang datang hendak melaksanakan Salat Jumat.
"Saya parkir motor terus masuk sambil menodongkan pisau dapur dan menyekap 4 karyawan yang semuanya perempuan," kata Rahmat.
Ia pun menyesal, seperti dirasuki setan yang menyuruhnya untuk tetap melakukan perampokan tersebut di waktu orang menjalankan Salat Jumat. Dengan muka memelas Rahmat mengaku sudah memberikan kabar kepada istrinya bahwa ia tertangkap karena merampok bank.
"Saya ikhlas. Saya siap mau dibuang. Biar anak saya yang merawat istri saya aja," katanya.
Kini Rahmat masih diperiksa intensif di Polsek Pasar Rebo. Barang bukti sebilah pisau, uang Rp 55.390.000, sepeda motor hingga seragam Bank Muamalat juga diamankan. Rahmat dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman 12 tahun penjara.
Klik: