IDI Keluhkan KJS, Jokowi: Apa Ditiadakan Saja?
Setelah dikritik Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait pelaksanaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang justru membuat kewalahan para dokter
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah dikritik Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait pelaksanaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang justru membuat kewalahan para dokter lantaran lonjakan, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo justru menjawab hal itu sudah menjadi konsekuensi dari kebijakan itu.
"Memang masyarakat sangat antusias. Semua ke rumah sakit dan ke puskesmas akhirnya. Memang kalau dibilang hampir 2 kali lipat kan kapasitas dari yang sebelumnya," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Jumat (8/3/2013).
Dengan begitu, Joko Widodo melempar kembali kepada para dokter, apa perlu program KJS ditiadakan, sehingga banyak pasien yang tidak tertangani akhirnya harus terlantar dengan penyakit yang dideritanya.
"Kalau begitu tidak usah ada KJS, biar sakit semuanya di rumah. Atau mau seperti itu?" Ucap pria yang akrab disapa Jokowi ini.
Sebelumnya diberitakan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengaku kewalahan dengan lonjakan pasien di rumah sakit dan puskesmas setelah diberlakukannya Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Zainal Abidin, mengatakan, seorang dokter idealnya memberikan pelayanan kesehatan selama 15 menit untuk seorang pasien. Namun setelah KJS diterapkan, seorang dokter hanya bisa memeriksa pasiennya selama 5 menit.
"Padahal dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak seperti penjual karcis. Selesai tulis nama, selesai pelayanan kesehatan," ujar Zainal di Jakarta, Rabu (6/3/2013).
KLik: