Juni 2013 Diberlakukan Tarif dan Sistem Baru KRL Jabodetabek
Untuk memberlakukan tarif dan sistem baru Kereta Listrik (KRL), PT KAI telah menyosialisasikan e-ticketing telah
Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk memberlakukan tarif dan sistem baru Kereta Listrik (KRL), PT KAI telah menyosialisasikan e-ticketing telah sistem ujicoba di lintas Duri - Tangerang dan Jakarta - Depok.
Menurut Tri Handoyo, Direktur Utama PT KCJ, ujicoba Duri - Tangerang telah berlangsung 1 April dan Jakarta - Depok pada 22 April lalu. Namun, untuk harga tiket atau tarif masih berlaku pada tiket sekarang, yaitu Rp8 ribu - Rp 9,5 ribu.
"Tarifnya masuh tarif yang sama, tidak berubah. Kita mau mencoba sistemnya dulu," kata Tri di sela-sela acara "Music & Talk Managing Our Nation: Pembenahan Perkeretapian di Jakarta, Akuisisi Layanan Kerta Api di Jabodetabek oleh DKI, Mungkinkah?".
Dari ujicoba tersebut, persero telah mengeluarkan 1.400 tiket per hari untuk lintas Duri - Tangerang dan sekitar 2.000 tiket per hari untuk lintas Jakarta - Depok.
Sementara untuk penetapan tarif, persero sebagai operator, akan memberlakukan tarif baru. Yaitu lima stasiun awal dibanderol Rp3 ribu dan tiga stasiun berikutnya Rp1 ribu. Sistem e-ticketing dan tarif baru akan diberlakukan pada awal atau pertangahan Juni 2013 di semua stasiun lintas Jabodetabek.
"Kita mau awal atau pertengahan Juni. Nanti kita lihat, sejauh ini belum ada perubahan," lanjut Tri.
Di sisi lain, persero akan memerbaiki sinyal kereta api. Karena voltase listrik yang naik turun menyebabkan KRL berhenti dan menyebabkan AC mati. Sehingga banyak penumpang yang menyesalkan bahwa di dalam KRL Commuter Line panas, karena AC tak berfungsi.
"Jadi problem AC itu berhubungan dengan listrik yang suka naik turun. Itu yang merusak AC. Kita lagi perbaiki terus. Karena ini sudah masalah gardu, PLN juga sudah oke, powernya oke tapi antar gardunya jauh," katanya.