Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Giliran Terminal Liar Dibereskan

Setelah menertibkan area lalu lintas di sekitar pasar, Pemprov DKI Jakarta diminta juga menertibkan sejumlah titik terminal liar di DKI Jakarta

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Giliran Terminal Liar Dibereskan
Warta Kota

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ahmad Sabran

Tribunnews.com, Jakarta - Setelah menertibkan area lalu lintas di sekitar pasar, Pemprov DKI Jakarta diminta juga menertibkan sejumlah titik terminal liar di DKI Jakarta. Terminal liar atau terminal bayangan saat ini antara lain berada di Jelambar, Jakarta Barat.

Pengamatan Warta Kota, Kamis (6/6/2013), satu unit bus besar parkir di badan jalan Latumenten. Pada bagian taman terdapat sejumlah bangku dan meja serta beberapa papan yang bertuliskan Perusahaan Otobus (PO) tujuan Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Menurut salah satu penjual tiket bus, Anton, lokasi yang berada sekitar 500 meter dari pintu tol Jelambar itu sudah lebih dari dua tahun dijadikan mangkal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

“Kalau ditertibkan sama LLD (DIshub-red) , biasanya cuma seminggu dua minggu, setelah itu kita bisa beroperasi lagi di sini,” ujar Anton.

Ia mengatakan, sejumlah PO dari kelas ekonomi dan eksekutif biasa beroperasi di lokasi ini, antara lain Dewi Sri dan Dedi Jaya. Ia mengatakan, setiap hari puluhan orang naik bus dari lokasi ini, karena lokasinya cukup strategis setelah Terminal Grogol tidak lagi menjadi terminal AKAP sejak 2010 lalu.

“Kalau ke Kalideres, orang pasti kejauhan, jadi pada naik dari sini,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

Meski kerap membuat kemacetan lalu lintas, kawasan ini jarang ditertibkan oleh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Thamrin mengatakan keberadaan terminal bayangan atau terminal liar menjadi lokasi yang ikut menyumbang kemacetan.

“Bukan cuma di sekitar Pasar Minggu dan Tanahabang, banyak juga terminal liar yang jadi biang kemacetan, itu harus segera ditertibkan, harus serius, jangan Cuma sekali-sekali,” ujarnya.

Politisi Partai Amanat Nasional ini menjelaskan Dishub DKI diminta menertibkan terminal liar secara keseluruhan dan dijaga agar tidak muncul kembali setelah ditertibkan.

”Memang pasti ada oknum juga yang bermain di terminal liar, mereka dapat setoran dari PO AKAP itu, jadi penertiban di dalam dan di luar, oknum yang bermain harus diberi sanksi, PO juga diberi sanksi, tilang dan kandangkan, jangan cuma ditertibkan saja, mereka tidak akan kapok,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan pengamat transportasi, Darmaningtyas, menurutnya, terminal bayangan muncul karena ada kebutuhan masyarakat di lokasi itu.

”Biasanya terminal bayangan muncul karena berada dekan kantor atau pool PO, harusnya pool berada dekat terminal, sehingga semua penumpang naik dan turun di tempat yang seharusnya,” ujarnya.

Kepala Dishub DKI Jakarta Udar Pristono menegaskan akan menertibkan terminal liar yang menjadi penyebab kemacetan.

”Kita tidak berhenti hanya di Pasarminggu dan Tanahabang saja, semua titik kemacetan akan kita tertibkan, termasuk di Jelambar, dalam waktu dekat akan kita bereskan, harusnya mereka ke Kalideres,” ujar Pristono.

Ia mengatakan, penertiban terminal bayangan sudah dilakukan di lokasi-lokasi yang pernah menjadi titik kemacetan, antara lain di Slipi, UKI, dan Cempaka Putih.

Saat ini Slipi masih menjadi tempat ngetem bus AKAP Setia Negara jurusan Cirebon-Jakarta.

”Kita akan tertibkan terus, warga juga diimbau tidak naik dari terminal bayangan, karena ikut mendukung munculnya terminal bayangan,” ujarnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas