Penjelasan Jokowi Mengapa Tarif TransJakarta Naik
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengumumkan hasil usulan kenaikan tarif yang dibahas antara Pemprov DKI, Dewan Transportasi
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengumumkan hasil usulan kenaikan tarif yang dibahas antara Pemprov DKI, Dewan Transportasi Kota Jakarta dan Organisasi Angkutan Darat DKI.
Namun, bus Transjakarta yang menggunakan Bahan Bakar Gas pun ikut naik. Menurut Joko Widodo, kenaikan tarif pada bus TransJakarta adalah dampak tidak langsung dari kenaikan Bahan Bakar Minyak bersubsidi.
"Kan banyak komponen lain," ujar Joko Widodo di Balaikota, Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Komponen lain yang dimaksud Joko Widodo atau sering disapa Jokowi ini yaitu biaya awak bus, biaya perawatan bus seperti ganti oli mesin, penggantian suku cadang dan pemeliharan badan bus.
"Pegawai (upah) juga harus diperhatikan. Semuanya," ucap Jokowi.
Bus Transjakarta sendiri diusulkan tarifnya dinaikkan dari Rp3.500 menjadi Rp5.000. Untuk angkutan kota ekonomi, mulai dari kecil, sedang sampai besar disamaratakan menjadi Rp3.000.
Namun, kenaikan tersebut belumlah final. Sebab, Pemprov DKI perlu juga mendiskusikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, sehingga mendapatkan angka yang proporsional dan tidak memberatkan warga Jakarta.