Nenek Oon Berharap Uang BLSM Cukup Sampai Puasa
Oon yang tidak bisa tanda tangan, kemudian diminta petugas untuk cap jempol di kertas tanda bukti penerimaan uang.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Nenek Oon (81) antre bersama ratusan warga lain, untuk mendapatkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Besar Bogor, Jalan Djuanda, Kota Bogor, Selasa (25/6/2013) pagi.
Wanita yang berprofesi sebagai tukang pijit, berharap uang BLSM Rp 300 ribu bisa menyambung hidupnya sehari-hari bersama Usup (90), suaminya yang saat ini terbaring sakit di rumahnya.
"Hasil memijit enggak seberapa, sekali mijit paling dibayar Rp 20 ribu. Suami saya udah sakit-sakitan, enggak ada biaya buat berobat," ujar Oon yang fisiknya masih terlihat bugar.
Warga Kampung Karamat RT 05/01, Kelurahan Panaragan, Bogor Tengah, Kota Bogor, berharap pemerintah tidak memberikan BLSM untuk saat ini saja.
"Mudah-mudahan uang ini cukup sampai puasa nanti," harapnya.
Nenek Oon kemudian dibantu seorang petugas Kantor Pos Besar Bogor, untuk secepatnya mendapatkan BLSM tanpa harus mengambil uangnya ke kasir.
Oon yang tidak bisa tanda tangan, kemudian diminta petugas untuk cap jempol di kertas tanda bukti penerimaan uang. Uang Rp 300 ribu lalu diserahkan petugas ke sang nenek.
Di hari ketiga penyerahan BLSM di Kantor Pos Besar Bogor, ada tiga kelurahan di Bogor Tengah yang mendapatkan jatah BLSM, yaitu Cibogor, Paledang, dan Panaragan. Jumlah penerima BLSM dari tiga kelurahan sebanyak 732 warga. (*)