AC Rusak, Dirut PT KAI Mandi Keringat di Gerbong, Ini Komentar Dia
Mandi keringat di dalam gerbong saat sidak hari pertama berlakunya tarif progresif Commuter Line, Dirut PT KAI berkomentar begini.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Heribertus Irwan Wahyu Kintoko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignatius Jonan melihat langsung pemberlakuan tarif progresif hari pertama tiket kereta rel listrik (KRL) 'Commuter Line' (CL) Jabodetabek, Senin (1/7/2013) pagi.
Didampingi sejumlah staf PT KAI, Jonan terlihat naik CL yang tengah berhenti melaju di Stasiun Manggarai, Jakarta Pusat. CL yang ditumpangi Jonan itu rute Stasiun Bogor menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Saat tiba di Manggarai, mengenakan baju dinas PT KAI warna putih, Jonan masuk di gerbong 7 CL sekitar pukul 10.00. CL tersebut seharusnya tiba di Tanah Abang pukul 09.35. Lalu-lintas CL Senin pagi sempat terganggu di Pasar Minggu.
Jonan kemudian bergabung dengan puluhan penumpang CL tujuan Tanah Abang. Baru masuk di gerbong 7, wajah Jonan sudah berkeringat. Rupanya alat pendingin udaranya (AC) tidak berfungsi baik.
Sejurus kemudian, Jonan melihat salah satu pintu CL yang tidak tertutup lantaran sengaja dibuka penumpang yang kesulitan masuk. "Pintunya kok nggak bisa ditutup kenapa? Harus ditutup itu," kata Jonan seraya minta petugas menutup pintu.
Di dalam CL yang penuh sesak itu, Jonan kembali melanjutkan, "Kalau penuh ya penuh saja. Kalau nggak mau penuh, (rute) Jakarta-Bogor kasih Rp 50 ribu, pasti kosong," ucap Jonan. "Di luar negeri juga penuh (keretanya)," lanjutnya.
Jonan hanya sekitar lima menit berada di CL itu. Dari Manggarai, Jonan turun di Stasiun Sudirman. "Cuma satu stasiun langsung turun. Nggak mau ngerasain panasnya CL tuh," celetuk salah satu penumpang perempuan.
Jonan mungkin akan semakin berkeringat jika mau turun di Stasiun Tanah Abang yang siang ini penuh sesak penumpang kereta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.