Digaji Rp 5 Juta, Karyawan Supermarket Bantu Perampok Money Changer
seorang karyawan supermarket mau bekerja dan bergabung dengan komplotan perampok money changer
Penulis: Theresia Felisiani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lantaran diiming-imingi mendapat gaji sebesar Rp 5 juta, seorang karyawan supermarket mau bekerja dan bergabung dengan komplotan perampok money changer.
VW alias V (27) mengaku menerima tawaran dari seorang tersangka Kris (CS) lantaran terdesak karena kebutuhan ekonomi. Dan harus menghidupi empat anaknya yang masih kecil dan membantu suami yang hanya bekerja serabutan.
"Saya sebenarnya kerja di supermarket di daerah Bekasi. Pas lagi makan di tenda pecel lele saya ketemu pak Kris. Disitulah saya ditawarkan pekerjaan cuma buka pintu digaji Rp 5 juta," ujar VW warga Duren Jaya, Bekasi, Selasa (16/7/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Saat pertemuan itu, Kris menawarkan VW pekerjaan sebagai seorang pembantu rumah tangga yang bekerja hanya menerima membuka pintu dan menerima tamu. V mengaku tertarik dengan ajakan Kris dan langsung menerima tawaran itu.
Lalu terjadi kesepakatan diantara keduanya. V kemudian diajak oleh kris ke Apartemen Aston, Rasuna, Setiabudi, Jaksel pada 13 Juli 2013 lalu. Setibanya di kamar apartemen, V mengaku tidak tahu ada aksi perampokan.
"Saya tugasnya hanya buka pintu, persilakan tamu masuk lalu saya masuk ke kamar dan pintu ditutup. Saya tidak tahu sama sekali ada perampokan," kata V.
V juga menambahkan usai bekerja di Aston, di hari yang sama Kris langsung membayar V seperti yang dijanjikan yakni Rp 5 juta rupiah ditambah bonus Rp 1 juta sehingga total 6 juta rupiah. Dan uang itu sudah habis untuk biaya hidup V dan keluarga.
Sampai dengan akhirnya, tersangka V dibekuk aparat Subdit Jatanras Polda Metro Jaya di kontrakannya di Kampung Cerewet Poncol RT 001/016 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Sabtu (13/7/2013) pukul 16.00 WIB.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian berhasil membekuk lima orang pelaku pencurian dengan kekerasan di salah satu kamar di Hotel Aston, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2013) sekitar pukul 11.30 wib.
Total dari tujuh pelaku (sebelumnya diberitakan 8), polisi berhasil meringkus lima tersangka yang ditangkap di beberapa lokasi berbeda yakni MTM alias T (41), LNGC alias C (38), CS alias C (45), RR alias R (40), dan VW alias V (27).
Modus yang dilakukan pelaku yakni pelaku perempuan menelpon perusahaan Money Changer dan mengatakan akan melakukan penukaran sejumlah uang dollar AS dalam keadaan jelek miliknya dengan uang dollar AS dalam keadaan bagus. Lalu minta untuk diantar ke tempat yang diminta pelaku.
Untuk meyakinkan pihak money changer pelaku menyanggupi untuk mentransfer uang selisih dari nilai tukar uang dollar AS kondisi jelek dengan kondisi yang bagus. Selain itu pelaku juga melakukan pembelian uang Dollar AS sebesar USD 2500 dan menyanggupi mentransfer uantuk pembelian uang tersebut.
Setelah ada kesepakatan antara pelaku dengan pihak money changer pelaku kemudian mentranfer uang ke rekening pihak money changer. Pelaku lainnya menyiapkan kamar hotel dengan identitas palsu.
Sebelum karyawan money changer tiba di kamar hotel yang ditentukan pelaku. Beberapa orang pelaku lainnya masuk ke dalam kamar hotel dan bersembunyi.
Lalu pelaku perempuan bertugas membukakan pintu kamar hotel, mempersilahkan masuk. Lalu korban langsung disergap oleh para pelaku menggunakan sajam dan senpi mainan, kaki tangan tangan korban diikat, mulut dilakban. Setelah itu uang korban diambil lalu kabur.
Beberapa barang bukti yang disita polisi yakni beberapa HP. Uang tunai US 2000 dollar AS, kartu identitas palsu dan kartu ATM, buku tabungan, pakaian para tersangka, dan lakban.
Atas perbuatannya para tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman diatas 5 tahun penjara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.