Novi Rawat Jalan ke RSKO
Pihak RSKO Cibubur meminta Novi untuk tetap melakukan rawat jalan usai dirinya diperbolehkan pulang.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pihak RSKO Cibubur meminta Novi untuk tetap melakukan rawat jalan usai dirinya diperbolehkan pulang. Sebab, masih ada dampak penggunaan zat obat pada dirinya.
"Saya harus banyak istirahat. Saya juga masih rawat jalan, katanya sampai saya sembuh. Rawat jalan seminggu sekali harus kontrol. (Saran dokter) saya eggak boleh capek pikiran, enggak boleh mikir yang berat-berat," ujarnya, Selasa (16/7/2013).
Dokter dari pihak RSKO pun menyarankan Novi untuk tidak terlalu berpikir yang terlalu berat. "Enggak boleh capek pikiran, enggak boleh mikir yang berat-berat," kata dia.
Karena itu, Novi memilih diam saat ditanya sejumlah wartawan mengenai sebab-musabab dirinya mengamuk dan membuka pakaian dalam di kawasan Mampang dua pekan lalu.
Selain itu, Novi pun disarankan untuk berpindah tempat tinggal karena khawatir diburu awak media yang "penasaran" mewawancarai mengenai kejadian di Mampang. "Sementara Novi tidak tinggal di kosannya kawasan Karet. Dia berada di suatu tempat aman tidak mau dikerumuni publik dulu," kata kuasa hukum Novi, Randy Anggara.
"Tolong jangan tanyain itu dulu, Novi masih pemulihan jadi belum bisa ditanya soal kejadian kemarin," pintanya.
Menurut Rangga, Novi bisa hadir di persidangan pun dengan kondisi mental yang belum cukup siap. "Kita tidak paksa dia, ini kemauan dia sendiri. Kita tahu kondisinya masih belum stabil," kata Rangga.
Novi mengaku aksi mengamuk dan buka pakaian dalam perjalanan di kawasan Mampang pada 1 Juli 2013 lalu tanpa disadarinya. Setelah sadar, Novi baru mengetahu sejumlah barang pribadinya, seperti cincin dan dua telepon genggam Blackberry, sudah hilang.
"Pas saya sadar, saya lihat di jari saya, cincin sudah enggak ada. Cek handphone, tinggal yang iPhone-5 ," ungkap Novi.
Novi mengaku tidak tahu persis tempat dan hilangnya barang-barang berharganya itu karena pada saat itu tidak dalam keadaan sadar.
Sementara itu, anggota tim kuasa hukum Novi, Rendy Anggara Putra, menduga ada orang-orang yang memanfaatkan situasi dengan mengambil barang-barang saat Novi mengamuk di sejumlah tempat kala itu.
"Novi enggak tahu hilang pada saat diperiksa di Polres (Jakarta Selatan), BNN atau RSKO," kata Rangga.
Meski begitu, Rendy menegaskan, tidak ada data pribadi Novi yang penting di dalam dua telepon genggam Novi yang hilang itu. Novi pun sudah tak mempermasalahkan dan sudah ikhlas kehilang barangnya itu.
Pada Senin (1/7/2013) yang lalu, Novi kembali membuat sensasi. Saat di perjalanan kawasan Mampang, ia mengamuk dan membuka pakaian dalam saat dibonceng oleh seorang tukang ojek.
Tukang ojek tersebut menyerahkan Novi ke Polsek Mampang dan dilanjutkan dilimpahkan ke Polres Jaksel hingga akhirnya meminta bantuan Badan Narkotika Nasional (BNN).
BNN merekomendasikan Novi untuk dirawat dan dipulihkan kejiwaan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO). Dan Novi baru bisa meninggalkan rumah sakit tersebut pada Senin (15/7/2013) malam.
Kejadian aneh ini terjadi pada Novi saat dirinya masih berstatus terdakwa pengendara Honda Jazz yang menabrak tujuh orang di kawasan Taman Sari, Jakbar, pada 11 Oktober 2012. Saat itu, Novi berkendara dalam keadaan di bawah pengaruh narkoba dan mengaku mendapat bisikan tertentu.
Kasus kecelakaan foto model majalah pria dewasa ini makin heboh karena saat kecelakaan itu Novie ditemukan dalam keadaan setengah bugil. Kepolisian tidak menahan Novi karena adanya penangguhan penahanan.