Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Basuki Tjahaja Purnama: Dinas PU Banyak Setannya

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat.

zoom-in Basuki Tjahaja Purnama: Dinas PU Banyak Setannya
WARTA KOTA/ADHY KELANA
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama 

Laporan Wartawan Warta Kota, Ahmad Sabran

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat.

Kegeraman Basuki terkait belum dibayarkannya gaji petugas kebersihan, menyusul peralihan weweang penanganan sampah di pintu air, kali, dan sungai, dari Dinas PU kepada Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

“Saya mau minta nama petugas yang bilang belum digaji itu. Dinas PU bilang sudah dibayar, Saya akan selidiki, untuk mengecek salah di mana,” ujar Basuki, Rabu (17/7/2013).

Basuki akan mencari tahu pihak operator petugas kebersihan pintu air tersebut.

“Saya khawatir ada oknum di Dinas PU DKI sengaja menahan-nahan uang, supaya sampah semakin berantakan di mana-mana,” tuturnya.

Basuki menilai, jajaran Dinas PU DKI sarat dengan orang-orang yang bermental rendah dan selalu cenderung menyelewengkan anggaran. Sehingga, mengeluarkan kabar yang tidak benar untuk menfitnah atasannya.

Berita Rekomendasi

“Uangnya sudah ada, bukan saya yang potong anggaran, yang ngomong itu siapa? PU banyak oknum setannya, saya belum periksa tuh PU, nyolong-nyolong semua. Konsultan-konsultannya semua. Jadi tidak usah fitnah-fitnah, ngarang-ngarang kayak gitu. Nanti akan kami cari tahu. Kata siapa kami kurangi anggaran, kami hemat, bukan motong gaji,” bebernya.

Pemprov DKI, jelasnya, mengurangi 25 persen dari total anggaran yang diajukan setiap dinas, karena ada pengerjaan proyek yang dianggarkan dengan jumlah yang sangat besar sekali.

”Buktinya kan masih ada sisa Rp 1,3 triliun tahun 2012. Berarti potong 40 persen pun masih bisa, tahun depan akan saya potong 40 persen. Kalau enggak suka, keluar dari DKI, dari PNS DKI,” papar Basuki dengan nada tinggi.

Basuki menduga, ada oknum PNS yang sengaja mengadu domba Pemprov DKI, karena sedang gencar menghemat anggaran.

”Kalau wawancara sama PNS, catat nama dan pangkatnya, kalau perlu rekamannya sekalian. Saya kasih sanksi. Brengsek sekali main fitnah. Mana ada kerja sama berdasarkan perintah lisan Wagub. Jadi, memang ada mafia di sini, PNS yang tidak puas tapi pengecut. Saya sudah bilang kalau tidak suka di DKI, kalau tidak senang, keluar. Saya akan tanda tangan suratnya. Karena saya masih punya waktu 51 bulan di sini,” tegasnya. (*)

Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas