Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belasan Pemuda Cirebon Hijrah ke Jakarta Jadi Penjual Kembang Api

Mencari peruntungan di Ibukota dengan memanfaatkan moment selama Ramadhan hingga Lebaran.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Belasan Pemuda Cirebon Hijrah ke Jakarta Jadi Penjual Kembang Api
THERESIA FELISIANI
Andi dan kembang api dagangannya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mencari peruntungan di Ibukota dengan memanfaatkan moment selama Ramadhan hingga Lebaran. Hal itulah yang membawa rombongan pemuda asal Cirebon, Jawabarat hijrah ke ibukota.

Tak banyak perbekalan yang mereka bawa, hanya berbekal pakaian secukupnya dan pastinya uang untuk modal usaha membeli kembang api dan gerobak, rombongan pemuda ini memantapkan tekat mencari berkah Ramadhan.

Di Jakarta, mereka mengontrak di beberapa rumah petak secara berkempok dan memilih kontrakan di daerah Kayu Manis sebagai bascame selama mengadu nasib di ibukota.

Sementara lokasi yang mereka anggap strategis dan menguntungkan untuk berjualan yakni di Jl Raya Matraman, Jakarta Pusat.

Seperti diketahui, ketika melintas di Jl Raya Matraman yang mengarah ke Jatinegara banyak ditemui penjaja kembang api yang berjejer hanya berjarak beberapa meter saja dari penjaja kembang api lainnya. Dan itu mereka, rombongan pemuda asal Cirebon tersebut.

Andi (23) pedagang kembang api yang juga anggota dari pemuda asal Cirebon Jawabarat tersebut mengatakan di luar Ramadhan dan Lebaran serta tahun baru, mereka biasanya menjadi buruh tani di kampungnya, Desa Cengkuang, Palimanan, Cirebon, Jawabarat.

"Kalau diluar jualan kembang api, kami semua ini buruh tani di Desa Cengkuang. Kami ke Jakarta hanya saat puasa, Lebaran dan malam tahun baru. Ya memang hanya untuk jualan kembang api saja," ucap Andi.

Andi mengatakan, ia dan rombongannya berjumlah kira-kira 20an pemuda tersebut meskipun berjualan masing-masing dan hanya berjarak 200meter dari penjual lainnya, mereka tetap tidak saingan satu sama lain.

"Ini dari ujung ke ujung di Matraman, teman semua, satu kampung. Jualan ya gak saingan, orang teman sekampung. Yah namanya rezeki kan beda-beda, tergantung pembeli mau beli sama siapa," ungkap Andi.

Andi menuturkan pekerjaan berdagang musiman tersebut telah dilakoni dirinya dan teman-temannya sejak tahun 2004 lalu. Dan ajakan untuk berdagang kembang api di Jakarta, bermula dari adanya ajakan warga desa yang memang sudah lebih dahulu berjualan.

Adanya ajakan dari warga desa dan iming-iming keuntungan berdagang itulah yang membuat Andi dan teman-temannya nekat ke Jakarta berdagang kembang api.

"Kalau buruh tani di desa, sehari cuma dapat Rp 25 ribu, kalau jualan kembang api ini bisa sampai jutaan. Yah berkah ramadhan, setahun sekali ke Jakarta buat jualan. Dari 2004 jualan kembang api, saya bisa bantu-bantu orang tua bangun rumah di kampung," ucap Andi.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas