Polisi Temukan Selongsong Peluru Kaliber 9,9 Milimeter di TKP
Tim penyidik telah mengidentifikasi jenis kaliber peluru yang digunakan dua pelaku penembakan Aipda Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim penyidik telah mengidentifikasi jenis kaliber peluru yang digunakan dua pelaku penembakan Aipda Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana. Kendati demikian, polisi belum juga dapat menyimpulkan jenis senjata pelaku.
"Kami belum bisa menyimpulkan (dari senjata) jenisnya apa," aku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Minggu (18/8/2013).
Menurut dia, meski peluru sudah diketahui jenis dan kalibernya, jenis senjata yang bisa menggunakan peluru tersebut bisa beragam merek.
Boy juga mengatakan kepolisian masih menyelidiki apakah senjata pelaku memang buatan pabrik atau rakitan. Bisa jadi pula, tambah dia, senjata pelaku adalah rakitan tetapi menggunakan laras buatan pabrik.
Seperti diketahui, dari hasil olah tempat kejadian perkara, penyidik menemukan selongsong peluru kaliber 9,9 milimeter. Selain itu didapatkan pula peluru dari tubuh korban. Polisi juga sudah membuat sketsa dua pelaku penembakan.
Menurut Boy, kasus penembakan ini sudah masuk kategori kejahatan luar biasa. Meski demikian Boy menolak menyimpulkan pelaku adalah anggota kelompok teroris yang sudah teridentifikasi polisi, meski menduga mereka adalah teroris.
"Ini terlihat dari modus operandinya, kemudian dari sasaran mereka yang merupakan anggota kami," kata Boy. Polda Metro Jaya, imbuh dia, telah berkoordinasi dengan Polda Banten dan Polda Jawa Barat untuk mengungkap dan mengejar pelaku kasus ini.
Lokasi penembakan, sebut Boy, ada di daerah yang masuk Provinsi Banten tetapi ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Selain melibatkan kepolisian daerah lain, Polda Metro Jaya juga menggandeng TNI untuk pengungkapan kasus ini, terutama dari unsur intelijen. "Diharapkan, jaringan intelejen TNI bisa memberikan informasi kepada kami," ujar dia.
Aipda Kus Hendratna ditembak orang tak dikenal di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Kelurahan Prigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (16/8/2013) malam. Dia ditembak mati tepat di depan masjid Bani Umar.
Sementara Bripka Maulana yang mengemudikan mobil avanza milik tim buser kepolisian, tewas ditembak pula saat keluar mobil setelah sebelumnya menabrak motor pelaku hingga mereka terjatuh. Sempat terjadi baku tembak di lokasi kejadian, antara pelaku dengan tiga anggota polisi lain yang berada di mobil avanza. Pelaku kabur dengan motor rampasan milik warga bernomor polisi B 6220 SFS.(Dani Prabowo/Kompas.com)