Mau Menuntut Sopir Pun, Nyawa Oma Hana Tidak Kembali
Kami sekeluarga sudah ikhlas, merelakan Oma. Mungkin ini rencana Tuhan dan mungkin harus seperti ini jalannya
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Keluarga besar Hana Tjoe Jan Nio (67) atau yang akrab disapa oma Hana, ikhlas menerima Oma menjadi korban tewas kecelakaan bus pariwisata Giri Indah, Rabu (21/8/2013) yang terjun bebas ke dasar sungai Ciliwung di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut mereka kepergian ibu dari 6 anak dan 17 cucu dalam kecelakaan itu merupakan kehendak Tuhan.
"Kami sekeluarga sudah ikhlas, merelakan Oma. Mungkin ini rencana Tuhan dan mungkin harus seperti ini jalannya," kata Christine, anak kedua Hana saat ditemui di rumahnya, Perumahan Duta Kranji, Jl Mawar B 656, Kota Bekasi.
Soal sopir bus yang menyelamatkan diri dengan cara lompat sebelum bus yang membawa rombongan jemaat GBI REM, Kelapa Gading, Jakarta Utara dari Cipanas, Christine punya penilaian sendiri. Menurutnya aksi sang sopir bagian dari upaya menyelamatkan diri.
Bahkan, Christine mengatakan menuntut sang sopir adalah sia-sia lantaran mengembalikan nyawa ibundanya. Saat ditanya apakah ia sakit hati dengan ulah sopir, Christine termenung dan lagi-lagi mengaku iklas.
"Ya, bagaimana dituntut juga nyawa oma tidak kembali. Mungkin memang tugas sopir membawa Oma menuju ke surga. Sopir juga sudah diproses hukum, saya rasa itu sudah cukup," tegas Christine.
Christine mengaku semakin ikhlas menerima kepergian sang ibu lantaran menurut keterangan dari seorang pendeta, sebelum pulang dari Cipanas ke Jakarta, usai perjamuan kudus Oma Hana memberikan kesaksian.
Dalam kesaksian itu, Oma mengaku kepergiannya ke Cipanas dilarang anak-anaknya. Oma berangkat terkesan sembunyi-sembunyi dengan Christine yang memang tinggal bersama Oma.
"Saya dengar oma bersaksi, bilang sebenarnya anaknya melarang pergi, dia pergi diam-diam. Karena cerita kesaksian itu makin membuat saya iklas," tutur Christine.
Jenazah Hana disemayamkan di rumah duka Jelambar, Jakarta Barat. Rencananya, pada Sabtu atau Minggu Oma dimakamkan di pemakaman San Diego Hils, Karawang, Jabar.
Hana tewas dalam kecelakaan Rabu, 21 Agustus 2013. Ia adalah anggota rombongan jemaat GBI REM, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bus pariwisata Giri Indah yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, terbalik di dasar sungai Ciliwung di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.