Penghargaan Achmad Bakrie XI-2013 Berlangsung Semarak
Acara penyampaian Penghargaan Achmad Bakrie XI-2013 berlangsung semarak Minggu (25/8/2013) malam di Auditorium Jakarta Theater.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara penyampaian Penghargaan Achmad Bakrie XI-2013 berlangsung semarak Minggu (25/8/2013) malam di Auditorium Jakarta Theater.
Lima tokoh yang dianugerahi penghargaan seluruhnya hadir, yakni Emil Salim (pemikiran sosial), Remy Silado (kesusteraan), Irawan Yusuf (kedokteran), Muhilal (sains), dan Oki Gunawan (ilmuwan muda berprestasi).
Muhilal, penerima penghargaan pertama, tampak terbata-bata ketika memberikan sambutannya di atas panggung, duduk di atas kursi roda.
"Terimakasih untuk Bakrie, penghargaan ini membuat saya hampir menangis," katanya, antara lain dihadapan Ir.Aburizal Bakrie, pemimpin dari generasi kedua Grup Bakrie.
Mata Muhilal, perintis penelitian dan pengembangam gizi dan vitamin A di Indonesia, berkaca-kaca ketika penyanyi keroncong Soendari Soekoco kemudian 'menghadiahkan' lagu 'Aryati' yang amat disukainya.
Penghargaan Achmad Bakrie dipersembahkan untuk mengenang 'ketokohan' dari almarhum Achmad Bakrie (1916-1988), pendiri grup perusahaan Bakrie yang kini sudah dipimpin oleh generasi ketiga.
Pemberian penghargaan ini berawal dari semangat untuk meneruskan cita-cita luhur yang dianut, dijalankan dan diwariskan oleh Haji Achmad Bakrie.
Dengan landasan nilai-nilai luhur Bakrie Untuk Negeri. Dan menyadari pentingnya nilai dasar untuk menjadi perekat yang memperkuat semangat kesatuan dalam keragaman guna meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik serta menjadi bangsa yang bermartabat melalui kegiatan wirausaha kelas dunia, dalam Gerakan Bakrie Untuk Negeri.
Terumuskanlah konfigurasi nilai-nilai dasar kelompok Bakrie yang mencerminkan keseimbangan tiga dimensi pilar kehidupan spiritual, intelektual, dan emosional, yang disebut Trimatra Bakrie: Keindonesaan, Kemanfaatan, Kebersamaan. Aburizal Bakrie, putra pertama pasangan alm H.Achmad Bakrie dan almh Hj.Roosniah Bakrie, berharap 'PAB' bisa menjadi cikal bakal dari pemberiaan Nobel Indonesia.