Pemilik Yayasan di Cengkareng Jual Kalung Emas Istri Saat Bangun Madrasah
tak ada niatan untuk mendapatkan keuntungan dari mendirikan sekolah diatas tanah seluas 300 meter persegi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Samin, pemilik Yayasan Madrasah Ibtidaiyah Uswatun Hasanah di Cengkareng, Jakarta Barat bercerita mengenai awal mula mendirikan yayasan. Pria yang mengaku tak bisa membaca dan menulis ini saat membangun sekolah yang memiliki dua lantai itu harus menjual kalung emas seberat 50 gram milik istrinya.
"Kalau ditotal, kemungkinan waktu itu ngabisin dana sampai Rp 10 juta. Saat itu jumlahnya lumayan banyak," katanya saat ditemui di kediamannya, Senin(2/9/2013).
Menurutnya, tak ada niatan untuk mendapatkan keuntungan dari mendirikan sekolah diatas tanah seluas 300 meter persegi. Ia mengaku, hanya ingin mendapatkan pahala untuk bekalnya di akhirat nanti.
"Saya cuma ingin membantu anak-anak yang kurang mampu supaya mereka bisa belajar dan jadi pintar," kata dia lagi.
Sebelumnya, seorang kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah (setara dengan Sekolah Dasar) Uswatun Hasanah di Jalan Budi Bakti RT 020/12, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat diduga menyelewengkan dana hingga Rp 5 miliar.
Peristiwa itu diperkirakan berlangsung sejak tahun 2005 lalu dan baru diketahui pemilik yayasan. Samin (64) pemilik yayasan sekaligus pendiri sekolah agama itu menuturkan, dirinya baru menyadari bahwa kepala sekolah bernama Tatu Habsah itu ternyata telah banyak membohonginya setelah ia didesak anaknya untuk menelusuri penggunaan dana bantuan yang dikelola untuk kepala sekolah tersebut.