Pedagang Pasar Gembrong Main Kucing-kucingan
Memang berjualan di atas trotoar melanggar Perda, tapi kasih kami kesempatan lah, karena kami ini bukan pedagang yang memiliki modal besar
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penertiban pedagang Pasar Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Cipinangbesar Utara, Cipinang, Jakarta Timur, pada Senin (9/9/2013) lalu tidak membuat jera pedagang.
Seperti yang diungkapkan Glen (34), salah satu pedagang karpet. Ia mengaku tetap nekat berjualan karena tidak punya pilihan lain. Menurutnya, relokasi ke Pasar Klender tidak tepat. "Kalau saya nggak jualan, saya mau kasih makan anak saya apa. Saya butuh pemasukan, ya dengan berjualan. Saya tetap maunya dagang di sini, saya harap Pemprov bisa merealisasikannya," kata Glen saat ditemui sedang menggelar lapak karpet di atas trotoar.
Glen menambakan ikon Pasar Gembrong sebagai penjual mainan dan karpet tidak boleh dihilangkan. Untuk itu, ia berharap Pemprov Jakarta tetap bisa mengizinkan pedagang berjualan di kawasan tersebut.
"Memang berjualan di atas trotoar melanggar Perda, tapi kasih kami kesempatan lah, karena kami ini bukan pedagang yang memiliki modal besar sehingga bisa sewa kios," kata pria yang telah berjualan sejak 5 tahun lalu itu.
Ia mengaku nekat berjualan karena tidak ada petugas yang menjaga kawasan tersebut. Namun, jika ada petugas, ia urung berjualan. Glen sendiri, juga meminta Pemprov tidak menertibkan pedagang, tapi cukup menata kawasan tersebut. "Cukup ditata, lagipula trotoar ini merupakan trotoar mati, tidak sering dilintasi oleh warga, seperti di Pasar Jatinegara misalkan. Kami juga tetap menjaga lahan ini dari kemacetan, makanya di sini kami cuma kasih lahan parkir satu baris motor saja, mobil tidak kami izinkan, kami suruh parkir di PD Pasar dan Apartemen Basura biar nggak macet," katanya seraya mengaku omzetnya sebesar Rp1 juta per hari.
Sementara itu, Surip (54), tukang parkir di kawasan itu, mengaku nekat kembali menjadi tukang parkir karena tidak ada petugas. Ia melihat kesempatan tersebut bisa digunakannya agar bisa mendapatkan pemasukan. "Kalau pas penertiban Senin kemarin, saya nggak dapat penghasilan apa-apa, makanya sekarang mumpung nggak ada petugas ya saya markir lagi. Tapi kalau ada petugas lagi, ya saya mundur. Pokoknya kita main kucing-kucingan ajalah sama petugas," katanya. (Mohamad Yusuf)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.