Dishub Cabut Pentil Ratusan Motor di Depan Roxy Mas
Sebanyak 375 kendaraan roda dua yang parkir di depan pusat perbelanjaan ITC Roxy Mas atau di bawah flyover Roxy Mas, dicabut pentilnya.
Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Parkir liar sepeda motor di sepanjang Jalan KH Hasyim Ashari, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, ditertibkan petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta dibantu polisi.
Sebanyak 375 kendaraan roda dua yang parkir di depan pusat perbelanjaan ITC Roxy Mas atau di bawah flyover Roxy Mas, dicabut pentilnya.
Sehingga, roda depan dan belakang kendaraan kempis. Setelah pentil dicopot, pihak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat menempelkan stiker bertuliskan bahwa pentil dicabut oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Pantauan Warta Kota, masih terlihat ratusan motor yang diparkirkan di kawasan tersebut. Padahal, sudah disediakan tujuh titik di Jalan Tanjung Selor, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, untuk para pengunjung serta karyawan yang ingin mengunjungi pusat perbelanjaan ITC Roxy Mas.
Setiap satu titik bisa menampung 50 sepeda motor, dengan luas lahan per titik sekitar 6x3 meter persegi.
Penertiban dilakukan puluhan petugas Suku Dinas Perhubungan yang dibantu polisi, Garnisum, dan Satpol PP.
Setor ke Oknum
Bana (30), petugas parkir yang menjaga motor, warga Gang Subur RT 01/06, Kelurahan Duri Pulo, Gambir, tidak terima kendaraan yang dijaganya dikempisi petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat. Sebab, menurutnya, tidak ada sosialisasi sebelumnya dari pihak Dinas Perhubungan.
"Pak, jangan begini cara dalam penertiban. Masa motor yang parkir di sini dikempesin. Kasihan kan pemilik kendaraan yang bannya dikempesin dan pentilnya dicopot, nanti kesusahan," keluh Bana.
Bana menjelaskan, dirinya kerap menyetor uang kepada berbagai pihak seperti Dishub dan polisi. Jumlah setoran yang kerap kali diberikan kepada jajaran tersebut, setiap hari sebesar Rp 40 ribu.
Bukan hanya uang, terkadang pihak Dishub dan polisi pun minta uang rokok setiap melintasi jalan Hasim Ashari.
"Kami memang suka menyetor ke pihak Dishub dan polisi untuk biaya keamanan, ini justru malah ditertibkan. Bayangin aja, di sini ada 10 titik areal parkir. Nah, bisa dibayangin berapa mereka meraup keuntungannya," ungkap Bana. (*)