Mobil Murah Bakal 'Cekik' Hidup Sopir Sopir Angkot di Jakarta
Rencana pemerintah untuk membuka kehadiran mobil murah ramah lingkungan, ditanggapi miring oleh para sopir angkutan umum di Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pemerintah untuk membuka kehadiran mobil murah ramah lingkungan, ditanggapi miring oleh para sopir angkutan umum di Jakarta.
Menurut mereka, kehadiran mobil murah justru mempersulit kelangsungan hidup sopir angkot.
"Adanya mobil murah ngaruh-lah, penumpang makin sedikit. Terus belum macet yang ditimbulin, bisa berkurang nanti rit saya, berkurang jadinya penghasilan saya," ujar Arin (18), sopir angkutan umum S-15 jurusan Pasar Minggu-Cijantung, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2013).
Sebagai rakyat kecil, Arin mengakui tidak mampu membeli mobil meskipun murah. Penghasilannya sebagai sopir angkot, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Demikian juga yang dialami oleh Fahrozi (43), sopir S-11 jurusan Pasar Minggu-Lebak Bulus. Ia mengatakan, kelak yang akan membeli mobil murah hanyalah warga berkecukupan. Warga kelas ekonomi menengah ke bawah sepertinya paling banter hanya mampu membeli sepeda motor.
"Kalau mau tuh malah kurangin mobil dan motor di Jakarta, kok malah nambah," ujar Fahrozi.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan bahwa produksi mobil murah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Harapannya, semua kalangan bisa menikmati membeli mobil.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.