Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi: Saya Lebih Ganteng Dibanding Estrada

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menanggapi ucapan mantan Ketua MPR RI, Amien Rais lewat gurauan

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Jokowi: Saya Lebih Ganteng Dibanding Estrada
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meninjau kios pedagang usai meresmikan Pasar Blok G Tanah Abang Jakarta Pusat, Senin (2/9/2013). Pasar dikhususkan untuk pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di pinggir jalan sekitar pasar Tanah Abang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menanggapi ucapan mantan Ketua MPR RI, Amien Rais lewat gurauan. Amien Rais sebelumnya membandingkan Jokowi da mantan Presiden Filipina, Joseph Estrada.

"Saya tidak mengerti maksudnya. Kalau dibandingan siapa tadi? Estrada? Ya, saya lebih ganteng," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini mengatakan sampai saat ini tidak pernah memikirkan mendongkrak popularitas ataupun elektabilitas. Dirinya hanya fokus terhadap pekerjaannya sebagai Gubernur saja.

"Saya itu enggak pernah urusi popularitas, elektabilitas. Saya cuma bekerja saja fokusnya," kata Jokowi.

Seperti diketahui, mantan Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais, membandingkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan bekas Presiden Filipina Joseph Estrada. Itu disampaikan Amien saat memberikan kuliah umum di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2013).

Di hadapan ratusan mahasiswa, Amien Rais mengungkapkan persamaan itu, karena Jokowi dan Joseph Estrada dipilih menjadi pemimpin karena popularitasnya. Joseph Estrada populer di Filipina karena merupakan bintang film di negeri bekas jajahan Spanyol. Namun, Joseph akhirnya hanya bertahan selama beberapa bulan memimpin Filipina, setelah digulingkan dalam kudeta tak berdarah tahun 2001, dan digantikan wakilnya, Gloria Aroyo.

Berita Rekomendasi

"Joseph Estrada setiap malam kerjanya hanya mabuk, dan dia dipilih hanya berdasarkan popularitasnya," ujar Amien.

Amien juga berharap Indonesia tidak memilih Jokowi sebagai presiden pada 2014, hanya karena popularitasnya.

"Jokowi memang tidak separah Joseph Estrada, tapi jangan memilih dia karena popularitasnya saja," imbau Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas