Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita dan Uang Dijadikan Taruhan Balapan Liar di Jakarta Barat

Di Jakarta Barat, polah remaja yang keluyuran malam bahkan sudah dekat dengan tindakan-tindakan negatif.

zoom-in Wanita dan Uang Dijadikan Taruhan Balapan Liar di Jakarta Barat
net
Balapan liar 

Laporan Wartawan Warta Kota, Feryanto Hadi

TRIBUNNEWS.COM – Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam menetapkan jam malam bagi siswa di Jakarta diharapkan mampu mengurangi tindakan-tindakan negatif dari para remaja. Di samping itu, kebijakan tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan prestasi para siswa.

Di Jakarta Barat, polah remaja yang keluyuran malam bahkan sudah dekat dengan tindakan-tindakan negatif. Di wilayah Kembangan misalnya, ada titik yang selama ini digunakan para remaja untuk nongkrong, yakni di kawasan CNI, Jalan Baru Taman Aries, dan Jalan Puri Kencana (Kawan Lama).

Kepala Polisi Sektor Metro (Polsektro) Kembangan, Komisaris Herru Agus, mengakui bahwa tiga titik lokasi itu menjadi perhatian pihaknya sejak lama. Di tempat-tempat tersebut, kata Herru, cenderung terindikasi sebagai kawasan negatif seperti balap liar, prostitusi, dan pesta miras.

"Ketiga tempat itu menjadi favorit tempat nongkrong para remaja saat malam. Di sana pula mereka sering melakukan hal-hal negatif, seperti menggunakan miras, balap liar bahwa ada transaksi prostitusi," katanya, Kamis (26/9/2013).

Taruhan balapan liar yang dilakukan remaja di Jakarta Barat tidak hanya uang, tetapi juga wanita. Balap liar yang dilakukan di tiga lokasi itu tergolong sudah memprihatinkan. Selain meresahkan masyarakat, ajang balap liar menjadi sarana perjudian bagi para pelakunya. Menurut Herru, jumlah taruhan dalm balap liar juga terbilang besar, nilainya mencapai puluhan juta rupiah.

"Taruhannya tergolong besar, di atas Rp 10 juta. Bahkan dari hasil penyidikan kami, ada sesama joki balapan yang taruhan kekasih mereka. Jadi siapa yang menang, dia berhak 'bercinta' dengan kekasih lawannya. Mereka menyebutnya dengan istilah 'chili-chili' (cabe-cabean)," kata Heru.

Berita Rekomendasi

Ajang balap liar juga menjadikan terjadinya mobilisasi massa. Para remaja, kata Herru, tertarik untuk berkumpul di tiga lokasi nongkrong itu antara lain karena tertarik menyaksikan balap liar itu.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas