Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahun Depan Jakarta Terancam Macet Total

Polisi siap meningkatkan pengaturan, pengawalan, dan patroli, terkait kebijakan pemerintah soal mobil murah.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Tahun Depan Jakarta Terancam Macet Total
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Kemacetan terjadi pada jam pulang kerja, di ruas Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi siap meningkatkan pengaturan, pengawalan, dan patroli, terkait kebijakan pemerintah soal mobil murah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, bila tidak ada kebijakan yang ekstrem terhadap populasi kendaraan di Jakarta dan sekitarnya, maka diperediksi jalanan Ibu Kota akan macet total pada 2014.

"Pencegahan yang paling benar saat ini adalah mengeluarkan regulasi atau kebijakan ekstrem untuk membatasi kendaraan pribadi, baik roda dua maupun empat," tutur Rikwanto, Senin (30/9/2013).

Menurut Rikwanto, jika hanya bicara tanpa mengeluarkan kebijakan yang baik, maka kemacetan bukannya berkurang, tapi malah akan semakin parah.

Ia berharap, kebijakan yang akan diberlakukan jangan hanya kebijakan sesaat, melainkan kebijakan yang bisa berjalan hingga 5-10 tahun ke depan.

Dengan adanya mobil murah, Rikwanto juga tidak menyalahkan para produsen mobil yang menargetkan angka penjualan hingga sejuta unit per tahun. Karena, hingga kini belum ada regulasi yang melarang penjualan atau kepemilikan kendaraan.

"Yang ada saat ini hanya pajak progresif, yang dikenakan bagi pemilik kendaraan lebih dari satu. Tapi, kebijakan pajak progresif yang mengharuskan membayar pajak lebih mahal, sepertinya tidak berimbas menyurutkan orang menambah kendaraan," papar Rikwanto.

Berita Rekomendasi

Rikwanto menambahkan, pihaknya telah mengkaji beberapa kebijakan yang cukup ekstrem untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Kajian tersebut juga melibatkan berbagai stakeholder, sehingga keputusan pengoperasian kebijakan tersebut tidak dinilai sepihak.

"Saat ini, kami masih membahasan kebijakan mana yang paling tepat untuk mengurangi kemacetan," katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas