Pintu Apartemen Didobrak, Pria Pembunuh Holly Lari ke Balkon Lalu Terjun
Sebelum diketemukan terluka parah dan kemudian tewas, Holly Angela Hayu Winanti (37) sempat menelepon ibu angkatnya, Ani.
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum diketemukan terluka parah dan kemudian tewas, Holly Angela Hayu Winanti (37) sempat menelepon ibu angkatnya, Ani. Dalam percakapan singkat tersebut, Holly berteriak-teriak minta tolong. Begitu adik angkatnya beserta petugas keamanan Apartemen Kalibata City mendobrak pintu kamar, terlihat pria berlari ke balkon dan kemudian terjun.
Ibu angkat Holly yakni Ani tinggal di Cibubur. Ia menceriterakan, Senin (30/9) malam Holly baru pulang dari rumahnya sekitar pukul 21.20 WIB.
"Korban keluar dari rumah saya jam 21.20 WIB. Terus sempat telpon dan teriak tolong lalu terputus. Saya telpon berkali-kali tapi tidak diangkat. Saya coba hubungi anak angkat saya yang ada di dekat situ. Saya juga binggung bisa kejadian seperti itu. Soalnya dia tertutup," kata Ani sambil terus menangis ketika ditemui di RSCM.
Ryan (34), anak angkat Ani menuturkan, ia langsung menuju apartemen Holly begitu diberitahu telepon mencurigakan dari Holly. "Saya telpon berkali-kali kemudian tidak diangkat-angkat. Terus saya langsung menuju lokasi untuk memastikan keadaan Holly," kata Ryan.
Setiba di apartemen sudah ada kakak angkatnya, Hasan bersama dua satpam. "Mereka enggak berani dobrak pintu. Alasan satpam ga berani dobrak takut itu adalah pertengkaran suami istri," ucap Ryan.
Kemudian Ryan coba menggedor-gedor pintu dari luar sambil memanggil korban, tetapi tetap saja tidak dibukakan pintu. Ia lantas berinisiatif mengajak satpam untuk mendobrak kamar apartemen Holly.
"Dari dalam kaya ada suara laki laki. Dan suara kaya benda di pukul. Saya ngajak Satpam sama Hasan ngedobrak pintu dan mereka mau," ungkap Ryan.
Ketika pintu sudah terbuka, Ryan menemukan Holly sedang telungkup di dekat kasur dengan mengeluarkan banyak darak dari bagian kepala. Dalam kondisi panik dia bersama tiga orang Satpam menggotong Holly untuk dilarikan ke Rumah Sakit Triadipa, Pancoran.
Namun, nyawa Holly tidak dapat diselamatkan.
"Kita sepintas sempat liat ada orang yang lari kebalkon dan terjun, tapi ga jelas. Kita bawa mbak Holly pakai taksi, ke RS Triadipa. Sampe sana dokter bilang mba Holly udah meninggal," katanya. Menurut Ryan, dia serta kerabat dan rekan yang lain tidak mengetahui siapa Mr X itu.
Pria yang belum diketahui identitasnya itulah yang kemudian diketemukan tewas di lantai bawah apartemen. Pria tersebut diduga yang menjadi pelaku pembunuhan Holly.