Jokowi: Bangun Monorel kok Disebut Balas Budi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menampik anggapan yang mengatakan bahwa pembangunan monorel adalah bentuk balas budi
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menampik anggapan yang mengatakan bahwa pembangunan monorel adalah bentuk balas budi kepada Ketua PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Balas budi gimana, sih? Kita urusannya sama PT Jakarta Monorail, bukan sama yang lain," ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Senin (21/10/2013) pagi.
Jokowi menegaskan, keputusannya untuk melanjutkan pembangunan proyek yang sempat mangkrak selama lima tahun tersebut murni atas dasar upaya penyediaan transportasi yang murah dan nyaman sekaligus mengurangi macet.
"Itu transportasi yang memang dibutuhkan oleh warga Jakarta," ujarnya.
Jokowi mengaku tidak habis pikir atas anggapan tersebut. Pasalnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki banyak proyek pembangunan. Ia enggan jika seluruh proyek pembangunan dinilai politik balas budi hanya karena sejarah proyek.
"Entar bangun MRT balas budi ke siapa lagi? Ke gubernur dulu. Entar mau bangun apa lagi, dibilang balas budi ke siapa, enggaklah," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat transportasi Darmaningtyas menilai pembangunan proyek monorel yang dilakukan oleh Joko Widodo sebagai bentuk balas budi kepada Megawati Soekarnoputri. Alasannya, karena Megawati adalah sosok yang mencanangkan pembangunan monorel.
"Monorel itu yang mencanangkan pembangunannya kan Megawati. Pak Jokowi jadi gubernur juga tak lepas dari Ibu Mega sebagai Ketua Umum PDI-P. Itu dugaan dari analisis saya. Saat menghadiri peluncuran logo monorel, baru menemukan jawaban itu," kata Darmaningtyas.