Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemprov DKI Didesak Buat Jalur Atrenatif Antisipasi Proyek MRT

Pemerintah provinsi DKI Jakarta diminta siapkan jalur alternatif guna mengatasi kemacetan akibat

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pemprov DKI Didesak Buat Jalur Atrenatif Antisipasi Proyek MRT
/DANY PERMANA
Seorang pengawas menyaksikan peletakan batu pertama oleh Gubernur Jokowi, tanda dimulainya proyek pembangunan Mass Rapid Transit di Dukuh Atas di Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2013). Proyek MRT tahap I dimulai dengan membangun jalur dari Lebak Buluh hingga Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15,7 Km, dan diperkirakan akan selesai hingga Mei 2018. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah provinsi DKI Jakarta diminta siapkan jalur alternatif guna mengatasi kemacetan akibat adanya proyek pembangunan MRT di beberapa titik ruas jalan ibukota.

"Perlu ada pengalihan jalur kemacetan yang disebabkan proyek MRT dan monorel ini. Yang paling penting adalah sosialisasi rute pengalihan jalan agar pengendara tau titik-titik yang paling minimal tingkat kemacetannya. Disamping itu, rute atau jalan alternatif diharapkan bersih dari PKL dan parkir liar, dan juga angkutan umum agar tidak menaikan dan menurunkan penumpang serta mangkal di pinggir jalan," ujar Calon Anggota DPD dapil DKI Jakarta, Rommy dalam pernyataannya, Jumat(25/10/2013).

Rommy meyakini, pemprov DKI pasti sudah memiliki rencana untuk mengatasi kemacetan yang diakibatkan oleh proyek pembangunan monorel dan MRT. Hanya saja, katanya ia tetap mengingatkan terutama untuk Dinas Perhubungan DKI Jakarta agar bekerja dengan baik terutama mengenai persoalan marka jalan dan rambu lalu lintas.

"Saya mengimbau supaya pemkot DKI dan khususnya dinas perhubungan supaya bisa memperbaiki marka jalan atau rambu lalu lintas agar lebih jelas,"ujarnya.

Lalu, lanjut Rommy, penting sekali menambah armada bus Trans Jakarta dan feeder agar masyarakat merasa nyaman menggunakan kendaraan umum dan tidak berjejalan didalam kendaraan umum seperti tumpukan ikan sarden kaleng.

Dengan berjubelan di kendaran umum, kata Rommy pastinya pelecehan seksual, penjambretan, dan sampai ke tempat kerja dengan penampilan lecek pun tak bisa dihindari.

"Jika penumpang nyaman, tentunya perlahan-lahan akan mau meninggalkan mobil pribadi ketempat kerjanya,"kata Rommy.

BERITA TERKAIT

Terakhir, menurut Rommy butuh pengertian masyarakat Jakarta saat ini karena pembangunan MRT dan monorel pasti berimbas pada kemacetan. Dan ini akan dirasakan selama 2 atau 3 tahun ke depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas