Bus Trans J Koridor 2 yang Amburadul
Herlan Angga (28) nama lelaki itu. Dia kesulitan mendengarkan ucapan bosnya dari balik telepon
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sementara Adelynna (33) asyik membaca sebuah novel berjudul akar didalam bus Trans Jakarta koridor I Kota-Blok M, Senin (28/10/2013) sore, seorang lelaki sibuk mempertahankan kenyamanannya di Bus Trans Jakarta Koridor II tujuan Pulogadung-Harmoni.
Herlan Angga (28) nama lelaki itu. Dia kesulitan mendengarkan ucapan bosnya dari balik telepon.
Dia berada di bus koridor II jurusan Pulogadung-Harmoni. Herlan duduk di kursi belakang. Persis disebelah pintu belakang bus yang rusak dan bercelah.
Air masuk dari celah itu. Akibatnya Herlan sibuk menyelamatkan tasnya. Ada laptop didalamnya.
Akhirnya dia meminta bosnya menelepon nanti saja, seusai Ia turun bus.
"Ini bos saya tanya soal tadi presentasi saya bagaimana," kata Herlan.
Dia baru saja mempresentasikan terkait pemasangan jaringan disebuah perusahaan di Bekasi.
Sore itu, Herlan hendak pulang ke kantornya di kawasan Petojo. Makanya dia mesti ke Halte Harmoni dulu. Tapi didalam bus, Herlan kelihatan lebih sibuk membiarkan air tak mengenai celananya.
Celah besar di pintu belakang bus membuat air hujan masuk. Mengenai tas Herlan yang berisi laptop dan celananya.
Dua penumpang yang tadinya didepan Herlan sudah memilih menyingkir duluan dari sudut itu. Air memang masuk agak deras dari celah itu. Penderitaan Herlan berakhir begitu bus tiba di Halte Harmoni. Tapi bajunya jadi basah, begitu juga celananya. Tasnya selamat. Ia letakkan di atas dashboard belakang yang berdebu.
Kondisi bus Trans Jakarta di koridor II memang mengenaskan. Berbeda dengan koridor I. Disana pintu otomatisnya tak berfungsi baik. Bahkan di beberapa bus, petugas harus membuka tutup secara manual.
Belum lagi kursi-kursi sudah tak menempel sempurna. Banyak bautnya yang lepas. Begitu pula dengan tiang-tiang besi tempat alat menggantung penumpang berdiri.
Banyak bautnya yang hilang. Akibatnya begitu bus menghantam lubang, bunyinya berisik. Bahkan memekakkan telinga. Apalagi ketika bus kosong.
Lalu dari pintu-pintu itu ada celah. Makanya begitu hujan air mudah masuk. Seperti yang dialami Herlan. Terutama di pintu belakang yang sudah tak difungsikan.
Di pintu belakang bus ini terlihat ada bekas las. Tapi kini bekas las itu sudah patah.
Interiornya pun buruk. Compang-camping. Sebagian sudah sobek, terlihat besi-besinya. Warnanya suram. Belum lagi saat hari mulai gelap, lampu menyala redup didalam bus.
Lampunya redup dengan lampu berwarna seperti lampu pijar. Alat pemadam kebakaran pun tak terlihat didalam bus. Bahkan ada bus di koridor II yang bagian speedometernya hilang.
Bus Trans Jakarta Koridor II ini dikelola PT Trans Batavia. Sejumlah petugas di Koridor II mengakui buruknya armada di Koridor II.
"Saya juga bingung kenapa PT Trans Batavia masih jadi operator. Perawatannya buruk begini padahal. Heran saya," kata salah seorang petugas di Halte Pulogadung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.