Penjaga Pintu Jalur Busway yang Dicaci Maki Sampai Diludahi
Yang ang paling merasakan ketidakdisiplinan pengendara di jalan adalah petugas patroli penjaga palang pintu jalur busway.
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Yang paling merasakan ketidakdisiplinan pengendara di jalan adalah petugas patroli penjaga palang pintu jalur busway.
Dalam menjalankan tugasnya, mereka kerap mendapat umpatan bahkan terkadang kekerasan fisik saat mencegah pengendara masuk ke dalam jalur busway.
"Dicaci maki sih udah biasa, malah pernah diludahin," ujar Shohif Aryanto, seorang petugas patroli yang sekarang sudah menjadi Komandan Regu saat berbincang dengan Tribunnews.com beberapa waktu lalu.
Selama bertahun-tahun menjadi petugas patroli, Shohif mengaku sudah terbiasa mendapatkan cacian dan ancaman dari para pengendara yang tidak terima saat dilarang memasuki jalur busway.
Beragam alasan, mulai dari mengaku pejabat, anggota TNI atau Polri dan alasan lainnya dikeluarkan para pengendara nakal ini untuk bisa menghindari kemacetan dengan menerobos jalur busway.
Ketika gagal, tak jarang mereka justru emosi mulai dari mencaci maki petugas atau bahkan melakukan tindakan fisik seperti memukul atau mendorong.
"Kita sih dari atasan dipesenin supaya tidak terpancing emosi. Kadang terpaksa kita buka untuk menghindari keributan," tuturnya.
Memang serba salah posisi petugas penjaga palang pintu jalur busway seperti Shohif, disatu sisi mereka berugas mensterilkan jalur busway dari kendaraan selain transjakarta, disisi lain mereka sebisa mungkin harus menghindari gesekan yang bisa menyebabkan keributan.
Harapan Shohif, semoga jika nanti diberlakukan denda maksimal bagi penerobos jalur busway, pengendara dapat lebih tertib dan berpikir dua kali jika hendak menerobos jalur busway.