Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Banjir, Kali Sekretaris Dikeruk

Dikatakan Ali, banyak kendala yang dia hadapi untuk mengeruk kali, khususnya, banyaknya bangunan liar yang ada di sepanjang kali sekretaris

zoom-in Cegah Banjir, Kali Sekretaris Dikeruk
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Seorang pria duduk santai di atas barang hasil memulung yang digunakan sebagai perahu di Sungai 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki musim penghujan, pemerintah administratif Jakarta Barat melalui Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air terus menggenjot pengerukan kali-kali di wilayah Jakarta Barat. Sabtu (9/11/2013) siang, pengerukan Kali Sekretaris di wilayah RT 4 RW 12 Kelurahan Kebon Jeruk dilakukan.

Wali Kota Jakarta Barat H Fatahillah mengungkapkan, upaya pengerukan kali tersebut merupakan salah satu program dari pemkot Jakarta Barat dalam rangka pencegahan banjir di wilayah tersebut.

"Sebelumnya sudah banyak kali dan saluran penghubung yang dikeruk, seperti anak kali Ciliwung di Kecamatan Taman Sari, Kali Grogol di komplek Yon Hub dan banyak lagi. Ini kami harapkan bisa mencegah banjir yang sudah mulai datang," kata dia yang turut hadir memantau proses pengerukan.

Ali, Pengawas Lapangan Pengerukan sekaligus Staff Seksi Pemeliharaan Sudin PU Tata Air Jakarta Barat menjelaskan, untuk menormalsasi kali tersebut, pihaknya melakukan pengerukan sedimen sedalam dua meter.

"Setelah kami lihat, sudah banyak lumpur mengendap di kali ini. Maka kami keruk sedalam dua meter untuk memperlancar arus kali," kata dia.

Menurut Ali, rencana pengerukan Kali Sekretaris di kawasan Kebon Jeruk, sepanjang 1 kilometer atau sepanjang dari jembatan belakang pospol RW 12 sampai ke Jalan Arjuna Selatan.
Dikatakan Ali, banyak kendala yang dia hadapi untuk mengeruk kali, khususnya, banyaknya bangunan liar yang ada di sepanjang kali Sekretaris.

Berita Rekomendasi

"Itu masalahnya. Banyak bangunan liar yang mempersulit pekerjaan kami. Itu jadi wewenang lurah sebenarnya, tugas kami hanya melakukan pengerukan untuk normalisasi," jelasnya.

Selain itu, Ali menambahkan, akses yang sulit menuju ke bantaran kali juga menjadi penghambat.

"Tidak semua bantaran kali bisa diakses Backhoe. Terpaksa kami lakukan pengerukan secara manual dengan mengerahkan orang untuk mengeruk dan mengumpulkan lumpur di karung-karung. Itu sebenarnya tidak boleh, tapi apa boleh buat, upaya pengerukan urgen dilakukan karena sudah memasuki musim hujan," kata Ali.

Pengerukan kali dengan lebar 18 meter itu kata Ali akan diupayakan selesai secepatnya agar segera berpindah ke lokasi lain. Sementara, saat ini, sudah banyak kali dan saluran penghubung yang sudah dan sedang dikeruk,

"Diantaranya Kali Grogol di Komplek Yon Hub Kebon Jeruk, kali BCT Cengkareng (aliran Cisadane fungsinya irigasi). Fokus kami lakukan pengerukan di kali-kali dan saluran air yang rawan menyebabkan banjir," ungkapnya.

H Muharam, warga setempat, mendukung langkah pengerukan kali di wilayahnya. Ia bahkan merelakan sebuah lahannya dijadikan sebagai tempat pembuangan sedimen bekas pengerukan. "Ini kan upaya mencegah banjir, tentu kami sebagai masyarakat sangat senang. Saya nggak masalah lahan saya jadi pembuatan lumpur," kata dia.

Selain pengerukan kali dan saluran penghubung, Fatahillah juga mengimbau masyarakat agar turut menjaga kebersihan kali, saluran penghubung maupun saluran air di tiap-tiap wilayahnya untuk mencegah terjadinya banjir.

"Masyarakat juga harus meningkatkan kesadaran masing-masing, bahwa kebersihan itu menjadi tugas bersama. Jangan buang sampah sembarangan, karena bisa menyumbat selokan dan menyebabkan banjir karena aliran terhambat," kata dia.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas