Pernah Jadi Tukang Becak dan Kuli Panggul, Walang Pilih Mengemis
Dulu saya pernah jadi tukang becak di Kalimalang Bekasi, ngayuh becak sampe celana bolong saya tambal-tambal
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penemuan uang tunai Rp 25 juta dalam kereta dorong pengemis bernama Walang bin Kilon (54) mencengangkan masyarakat. Pria asal Subang Jawa Barat itu mengaku, pernah menjadi tukang becak selama 20 tahun dan jadi kuli panggul di kampung halamannya dan di Subang, Jawa Barat.
"Dulu saya pernah jadi tukang becak di Kalimalang Bekasi, ngayuh becak sampe celana bolong saya tambal-tambal," kata Walang ditemui Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Jalan Bina Marga No 48, Kelurahan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2013) pagi.
Dirinya menuturkan, pada tahun 2005, Walang berhenti jadi tukang becak dan banting setir jadi petani kacang di Subang. Sambil bertani, pada tahun 2010, dia mulai berternak kambing dan sapi yang dijualnya setiap musim Lebaran Haji tiba.
Ayah dua anak ini lantas bercerita soal perjalanannya menuju ibu kota. Sekitar enam bulan lalu, dirinya mengajak saudaranya, Sa'aran (70), untuk mengadu nasib di Jakarta. Keduanya berangkat dari kampung halaman naik kereta api sampai Stasiun Lemah Abang, Bekasi. Dari stasiun ini, keduanya memulai profesi sebagai pengemis.
Walang mengaku mulai tertarik melihat perilaku pengemis lain yang hanya duduk dapat uang. Ia pun sempat melakukan survei.
"Saya beli gerobak sama orang, saya pelajarin kok ngemis kayaknya gampang. Akhirnya saya ngemis, eh keterusan jadi kayak gini," katanya polos.
Sebelumnya, Walang dan rekannya laki-laki, Sa'aran, ditangkap petugas Sudin Sosial Jaksel pada Selasa (26/11/2013) pukul 19.30 WIB di bawah Tugu Pancoran, Jaksel. Walang mengaku mengemis untuk modal tambahan naik haji. Dia sudah mendaftar haji di Subang.