Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penertiban Bantaran Waduk Ria Rio, Warga Menyesal Bertahan

Puluhan warga RW 15 Pedongkelan, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur mengaku menyesal

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Penertiban Bantaran Waduk Ria Rio, Warga Menyesal Bertahan
/Warta Kota/adhy kelana
EKSEKUSI - Warga bersama tumpukan barang-barang saat pemukiman mereka tengah dilakukan penertiban di lahan Kawasan Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Jakarta, Sabtu (30/11). Penertiban lahan pemukiman di RT 2, 6, dan 7 RW 15 tersebut dilakukan untuk mengembalikan fungsi Waduk Ria Rio sebagai tempat penampungan air dan ruang terbuka hijau. (Warta Kota/adhy kelana/KLA) 

 Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan warga RW 15 Pedongkelan, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur mengaku menyesal bertahan di atas lahan seluas 2,1 hektar yang diklaim milik keluarga mantan Wakil Presiden RI, Adam Malik.

Hal itu lantaran, tempat tinggal yang mereka tetap terkena dampak normalisasi Waduk Ria Rio.

Beberapa warga juga mengaku diberi uang sebesar Rp 800 ribu oleh para pewaris Adam Malik, sebagai jaminan tidak terkena gusuran. Warga juga diancam akan diusir dari lahan tersebut jika mengikuti program pemerintah untuk pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pinus Elok, yang telah disediakan.

"Waktu itu kita dikasih uang Rp 800 ribu per satu KK, katanya uang untuk tungguin lahan ini, terus kita juga akan diusir kalau ikutan pindah ke rusun. Kalau tahu gini jadinya, dari awal kita ikutan pindah ke rusun," kata Hana (45), warga RT 7/RW 15 saat ditemui di lokasi penggusuran, Senin (2/12/2013).

Hana dan tujuh anggota keluarganya harus rela berdesakan di dalam tenda sederhana yang dibuat pascapenggusuran. Terlebih ibu lima anak ini juga harus berbagi tenda berukuran 3x5 meter dengan dua keluarga lainnya.

"Jumlah di sini 21 orang, tidurnya gantian, kalau yang perempuan tidur yang laki-laki ngga tidur," katanya.

BERITA TERKAIT

Hana berharap warga segera mendapat kepastian untuk pindah ke rusunawa yang telah disediakan. Hana juga berharap adanya uang kompensasi yang diberikan pemerintah dengan besaran sama seperti warga telah terlebih dulu pindah.

"Maunya cepet pindah ke rusun, dapat uang kompensasi sama seperti yang lain, jangan dibedain, kan kami sama satu RW. Disini bocor kalau hujan, sempit," lanjutnya.

Sebelumnya, sebanyak 1.800 petugas gabungan dari Satpol PP, Polri, TNI, dan instansi lainnya diterjunkan dalam eksekusi lahan yang merupakan bagian program normalisasi Waduk Ria-Rio, Sabtu 30 November lalu.

Sekitar 250 kepala keluarga yang menempati lahan pasrah saat alat berat yang diikuti ribuan petugas memasuki permukiman mereka pukul 05.30 WIB. Sebagian besar bangunan dalam keadaan kosong karena penghuninya telah direlokasi ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pinus Elok, Cakung.

Sementara sebagian warga yang masih bertahan terlihat membereskan barang-barang dan perabotan rumah tangga.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas