Bandara Soekarno-Hatta Bakal Contek Teknologi Heathrow Inggris
Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten merupakan bandara tersibuk di Indonesia.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com Leonard A.L Cahyoputra
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten merupakan bandara tersibuk di Indonesia.
Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk mengurangi kepadatan penerbangan di bandara tersebut.
Bahkan, Kementrian Perhubungan (Kemenhub) bersama Angkasa Pura II (AP II) sampai harus terbang ke Bandara Heathrow, Inggris untuk meniru Teknologi disana.
"Kami pergi kesana (Heathrow) seminggu lalu, untuk mempelajari bagaimana mereka disana bisa mengatasi kepadatan penerbangan sampai tidak delay. Bahkan, sampai mengecek ke Towernya," kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan, kepada Wartawan di Kantor Angkasa Pura II (AP II), Gedung 600, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/12/2013).
Ia menerangkan, ternyata ada satu alat yaitu Air Trafic Flow Management (ATFM)yang ada di Bandara Heathrow yang tidak ada di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita masih mengunakan yang kurang efesien sehingga kepadatan itu membuat delay. kalau mereka bisa atur dengan sedemikian rupa dengan alat itu," ujar Mangindaan.
Selain itu, taxiway (Jalan penghubung antara landasan pacu dengan pelataran pesawat) dan apron (Tempat Parkir Pesawat) lebih luas Bandara Heathrow dibanding Bandara Soekarno-Hatta.
Mangindaan optimistis, kalau Terminal 3 sudah beres pengerjaannya, maka akan lebih luas dibanding yang sekarang.
Ia mengatakan, Bandara Soekarno-Hatta akan menggunakan ATFM sama seperti di Bandara Heathrow. Saat ini alat tersebut masih dalam proses tender dan diharapkan awal 2014 sudah ada alatnya.
Mangindaan mengatakan, tidak hanya alat di tower yang diperbaharui tetapi juga cara pikir (Mindset) para petugasnya.
"Orangnya harus kita latih lagi mindsetnya, agar bisa mengendalikan pesawat yang begitu banyak dan akhirnya tidak bertumpuk lagi. Selain itu juga kemampuan dan profesionalitasnya perlu ditingkatkan," ujarnya.
Tidak hanya meningkatkan teknologi navigasi saja untuk mengurangi kepadatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Mangindaan mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari tempat untuk pembuatan runway ketiga.
Selain itu, Mangindaan juga mengatakan runway ketiga bisa saja dibangun di daerah reklamasi laut di Tangerang.
"Kita liat mana yang paling efesien. Terutama kalau kita sudah ok, kita harus sudah siapkan kereta api disana," ujarnya.
Politisi Demokrat ini tidak mau hanya mengandalkan tranportasi darat karena hasilnya hanya akan menimbulkan kemacetan.
Di tempat yang sama Senior General Manager AP II Bram Bharoto Tjiptadi mengatakan, harga tanah akan melambung tinggi bila suatu wilayah akan digunakan untuk kepentingan bandara.
"Jadi bukan Milyar lagi tapi Triliunan.Kan harus ada pendekatan. Ini kan demi kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Bram mengatakan, Direktur Keuangan AP II Laurensius Manurung sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Tangerang untuk mencari jalan yang terbaik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.