Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembagian RFID di SPBU Malah Picu Kemacetan Parah

Pembagian RFID di banyak SPBU, justru mengakibatkan kemacetan kendaraan bermotor yang parah.

zoom-in Pembagian RFID di SPBU Malah Picu Kemacetan Parah
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas menggunakan laptop mengecek jaringan Radio Frequency Identification (RFID) yang terpasang di salah satu mobil mewah di SPBU kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2013). Pertamina dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) mulai melakukan pemasangan RFID untuk memantau penggunaan BBM bersubsidi melalui 5.027 SPBU dan 92.000 nozel (pompa bensin) di seluruh Indonesia dengan target selesai pada Juli 2014. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan Wartawan Warta Kota Ahmad Sabran

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembagian Radio Frequency Identification (RFID) di banyak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), justru mengakibatkan kemacetan kendaraan bermotor yang parah.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, warga semestinya tidak perlu berbondong-bondong mengantre untuk mendapatkan RFID.

Pasalnya, kata dia, pembagian RFID ini akan disebar ke banyak lokasi.

"Dishub DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya, Pertamina, dan PT Inti sudah rapat, hasilnya, pemasangan RFID harus dikoordinasikan dengan Suku Dinas Perhubungan WIlayah dan Kepolisian setempat," ujarnya, Kamis (5/12/2013).

Selain itu, sambungnya, sudah disepakati pemasangan RFID disebar bukan hanya di SPBU. Namun, juga di lokasi lain seperti pusat perbelanjaan, kantor pemerintah, maupun swasta.

"Setiap gedung kan ada lokasi parkirnya, itu bisa dimanfaatkan untuk memasang RFID. Jadi tidak semua mengantri di SPBU, efeknya antrean sampai ke jalan dan menghambat arus lalu lintas," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui, sudah mengetahui antrean RFID di SPBU membuat masalah baru, yakni semakin kroditnya kemacetan.

Karenanya, ia meminta warga Jakarta tidak panik terkait rumor yang beredar perihal pengenaan denda pemasangan RFID.

"Pertamina sudah menyatakan agar masyarakat tidak usah panik. Sudah tidak ada calo, karena permasalahannya sampai Juni 2014 juga masih ada. Warga panik seolah-olah itu barang akan habis. Sekarang kan Pertamina masih kasih," ujar Basuki.

Menurutnya, rumor denda yang beredar di masyarakat disebabkan kurangnya sosialisasi kepada pemilik kendaraan. Sedangkan pemprov sendiri, tidak memiliki kewajiban melakukan sosialisasi karena semua dilakukan oleh Pertamina.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas