Penjaga Palang Rel Peringatkan Sopir Truk Berhenti Dulu
Petugas Penjaga Pintu Perlintasan Kereta, Pamuji (48), menegaskan dirinya sudah bertindak sesuai prosedur.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Petugas Penjaga Pintu Perlintasan Kereta, Pamuji (48), menegaskan dirinya sudah bertindak sesuai prosedur. Setelah KRL jurusan Serpong - Tanah Abang bernomor 1131 berangkat dari Stasiun Pondok Ranji, ia sebagai penjaga palang pintu kereta telah memberitahu dan menyalakan sirine perlintasan, diikuti dengan turunnya palang pintu.
Ditemui di Mapolsek Pesanggrahan, Senin (9/12/2013), Pamuji mengatakan siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB perlintasan di daerah Pesanggerahan, Jakarta Selatan itu lalu lintasnya memang tidak lancar.
Banyaknya angkot yang "ngetem" di sekitar lokasi membuat kendaraan yang melintas harus melaju pelan-pelan dan tersendat.
Saat ia menyalakan sirine penanda akan ada kereta yang melintas, kata Pamuji lalu lintas di perlintasan itu memang agak tersendat. Ia masih ingat betul, truk BBM yang melintas dari arah Tanah Kusir menuju Binatro tidak mengindahkan sirine itu, bahkan saat palang pintu sudah beranjak turun mobil yang dikemudikan Chosimin (44) dengan dikenki Mudjiono (44) itu masih terus melaju.
"Itu kereta sudah dekat. Saya sampai keluar pos lari ke perlintasan bawa bendera merah untuk peringatkan supir supaya tidak maju, tapi sudah terlanjur. Akhirnya saya suruh maju sekalian," katanya.
Sembari membawa bendera berwarna merah Pamuji lari mendekati mobil itu, ia gerakan bendera itu dengan harapan sang supir paham maksudnya agar truk tersebut terus melintas. Namun entah kenapa di tengah-tengah perlintasan truk tersebut tidak bergerak. Saking paniknya Pamuji bahkan mengaku tidak ingat apakah mesin truk itu dalam keadaan mati atau hidup.
Tak lama kemudian kereta dari arah Pondok Ranji pun datang dengan kecepatan sekitar 70 kilometer perjam. Truk berwarna merah-putih itu pun ditabrak hingga terseret sekitar sepuluh meter, lalu meledak dengan suara yang memekakan telinga. Api pun membumbung tinggi dari tangki yang hancur ditabrak.
Akbat ledakan itu Pamuji pun terlika. Wajah sebelah kanannya terkena hawa panas ledakan itu. Bahkan ia kini terpaksa beraktifitas dengan baluran pasta gigi di wajahnya.