Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Raja Tabanan: Kita Mungkin Lupa, Indonesia itu atas Inisiatif Raja-raja Zaman Dulu

World Royal Heritage 2013 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta selesai dihelat

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Raja Tabanan: Kita Mungkin Lupa, Indonesia itu atas Inisiatif Raja-raja Zaman Dulu
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi (kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, mengendarai kereta kuda mengikuti kirab budaya di halaman Monas Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2013). Jokowi dan Ahok kompak memakai baju betawi ala Pangeran Jayakarta mengikuti acara yang diikuti 11 perwakilan keraton termasuk dari Singapura, Malaysia, dan Brunei. Total kereta yang ikut dalam kirab ada 80. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Tribunnews.com, Jakarta -- World Royal Heritage 2013 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta selesai dihelat. Berbagai tanggapan, baik kritik, saran, bahkan pujian terhadap acara tersebut terlontar dari para peserta festival.

Harun Sabuku, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua yang mewakili 9 kerajaan di Papua, mengapresiasi positif acara tersebut. Tapi, persoalan biaya yang kurang memadai menjadi sorotan pihaknya.

Harusnya, anggaran untuk acara serupa lebih besar dari saat ini. "Kami di daerah jauh ini persoalan biaya. Harusnya ini APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang biayai. Kalau sekarang kan hanya APBD, Pak Jokowi dan Basuki punya biaya," ujarnya usai kirab di Monas,Minggu(8/12/2013).

Dengan APBN, lanjut Harun, otomatis alokasi anggarannya akan lebih besar. Dengan demikian, perwakilan yang hadir akan lebih lengkap lagi. Pasalnya, Papua yang memiliki 9 kerajaan diketahui hanya mengirimkan satu perwakilan kerajaan saja, kerajaan Kaimana.

"Daerah tidak mungkin membiayai itu sepenuhnya. Mengingat ini acara bagus manfaatnya, ada baiknya APBN bantu," ujarnya.

Raja Tabanan Bali I Gusti Ngurah Agung melontarkan apresiasi positif senada. Menurutnya, acara serupa harus dipertahankan pada tahun-tahun mendatang. Satu yang menjadi alasannya yakni di tengah perkembangan zaman, kebudayaan menjadi terkikis.

"Kita mungkin tidak ingat, Indonesia ini berdiri atas dasar inisiatif dari kerajaan-kerajaan zaman dulu. Karena itu kita jangan lupa sama kerajaan-kerajaan ini. Ini modal bangsa kita," ujar Agung.

BERITA TERKAIT

Agung juga mengatakan, acara tersebut juga mengoptimalkan komunikasi antara kerajaan-kerajaan di seluruh Indonesia melalui Forum Silaturahmi Keraton Nusantara yang selama ini berjalan.

Dengan begitu, kerajaan-kerajaan bisa saling mengembangkan diri. Seperti diketahui, sebanyak 500 orang yang terdiri dari 156 kerajaan seluruh Indonesia, 10 kerajaan dunia dengan 30 kereta kencana, berarak-arakan mengelilingi Monas melalui kawasan di Jalan Medan Merdeka.

Acara tersebut merupakan bagian dari World Royal Heritage 2013 yang telah digelar sejak 5 Desember 2013 lalu.

Dengan dipimpin Jokowi serta Basuki yang menunggangi sendiri kereta kencana dengan dua kuda cokelat, peserta menempuh jalur sekitar 4 kilometer dari pkul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB. Ribuan warga tampak antusias ketika memadati rute tersebut.

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas