Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RSPP Tangani 10 Korban Luka Bakar Tragedi KRL VS Tangki

Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) menangani 14 pasien korban tabrakan truk tangki dengan Kereta Rangkaian Listrik

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in RSPP Tangani 10 Korban Luka Bakar Tragedi KRL VS Tangki
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Penumpang KRL jurusan Serpong rela menunggu di lantai Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2013) sore. Imbas dari kecelakaan kecelakaan kereta api jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki Pertamina, sejumlah keberangkatan langsung dihentikan menunggu evakuasi. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) menangani 14 pasien korban tabrakan truk tangki dengan Kereta Rangkaian Listrik (KRL) Commuter Line di Perlintasan Pintu kerata api Pesanggarahan, Jakarta Selatan.

"Di RSPP ada 14 pasien yang dirawat.  tiga diantaranya sudah pulang rawat jalan dan ada 11 pasien lagi yang menjalani rawat inap," kata Kepala Manajemen Bisnis RSPP, Indra Maulana di RSPP, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2013).

Dikatakannya, ada tiga korban yang harus menjalani operasi, serta akan ada lagi satu pasien yang dirujuk ke RSPP dari Rumah Sakit UIN.

"Dari 11 pasien yang dirawat kondisi pasien secara umum stabil, memang ada 2 pasien yang grade luka bakarnya di atas 30 persen namun sejauh ini tidak ada kondisi yang mengancam nyawa. Penanganan tindakan medis sedang kita lakukan dan mudah mudahan pasien segera dapat dipulihkan," ungkapnya.

Dari 11 korban yang dirawat di RSPP, hampir semuanya mengalami luka bakar dengan berbagi tingkat.

"Rata rata memang luka bakar, dari 11 pasien hanya satu yang patah tulang.
Sisanya Luka bakar bervariasi dari 5 sampai 37 persen. Yang paling besar luka bakarnya tidak terlalu parah dan tidak perlu tindakan operasi," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Untuk biaya perawatan, pihak RSPP mengatakan akan ditanggung pihak Pertamina. "Kisaran biaya berapa kita tunggu selanjutnya," katanya.

Kecelakaan maut terjadi antara Kereta Rangkaian Listrik (KRL) Comuter Line tujuan Tanah Abang dengan truk tangki yang mengangkut 24 ribu liter solar molik pertamina di pintu perlintasan kereta api Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013) sekitar pukul 11.15 WIB.

Truk tangki yang dikendarai Chosimin terlambat melintasi rel kereta api, sampai akhirnya KRL menabrak bagian belakang tangki yang masih berada di rel kereta. Akibat tabrakan tersebut terjadi ledakan yang mengakibat korban jiwa dan luka. Saat ini sejumlah korban yang mengalami luka berat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas