Jokowi: Saya dan Segenap Aparat Pemprov DKI Dilecehkan 7 Eleven
Gubernur Jakarta Joko Widodo mengungkapkan kekesalan dana amarah pada minimarket 7 Evelen yang ada di daerah Gambir. Apa sebab?
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jakarta Joko Widodo mengungkapkan kekesalan saat memberikan pengarahan kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta. Ia marah lantaran ada 7 Eleven (Sevel) yang telah disegel, tetapi tetap beroperasi, bahkan dikunjungi banyak orang.
"Itu namanya dilecehkan. Saya dilecehkan, wali kota dilecehkan, camat dilecehkan, lurah dilecehkan, semuanya dilecehkan," kata Jokowi di Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, Jumat (3/1/2014) siang. Pernyataan Jokowi disambut tepuk tangan oleh peserta pengarahan tersebut.
Diketahui, semua camat, lurah, kepala dinas, dan wali kota hadir dalam pengarahan itu. Toko makanan sekaligus kafe yang kerap dijadikan tempat anak muda kumpul-kumpul tersebut terletak di Jalan Budi Kemulyaan, Gambir, Jakarta Pusat, tepatnya dekat Kelurahan Gambir.
Bersamaan dengan itu, Jokowi menampilkan satu foto yang diambilnya beberapa hari lalu. Foto tersebut tampak kontras lantaran menampilkan baliho tanda segel oleh Suku Dinas Penertiban dan Pengawasan Bangunan Jakarta Pusat, tetapi di sisi lain tampak remaja perempuan serta laki-laki berbelanja di toko itu.
"Kalau sebuah bangunan sudah disegel, ada balihonya bertuliskan disegel, harusnya sudah tak ada lagi kegiatan. Ini malah masih ada kegiatan. Ramai banget lagi yang ngunjungin ke sana," sindirnya.
"Jangan-jangan orang-orang malah tertarik dengan tulisan segel itu, makanya jadi ramai banget. Ini pelecehan namanya," ujarnya.
Jokowi memerintahkan Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah dan Kepala Suku Dinas P2B untuk segera menghentikan operasional Sevel tersebut. Untuk kepala SKPD yang lainnya, Jokowi pun meminta agar mereka tegas dan tak setengah-setengah menindak para pelanggar di Jakarta.