Jatah Penumpang Dadakan di Stasiun Gambir Hanya 10 Persen
Stasiun Gambir menjadi pilihan penumpang yang hendak pergi ke luar kota di pulau Jawa.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Erupsi Gunung Kelud mengakibatkan sejumlah bandar udara (Bandara) yang ada di pulau Jawa tidak dapat difungsikan dan harus ditutup dari kegiatan penerbangan. Akibatnya, penumpang yang hendak menggunakan jasa penerbangan terpaksa beralih ke moda angkutan lain seperti kereta api.
Stasiun Gambir menjadi pilihan penumpang yang hendak pergi ke luar kota di pulau Jawa. Namun tak semua peralihan transportasi itu dapat melayani penumpang yang semula ingin menggunakan pesawat terbang kemudian beralih ke kereta api.
Agus Komarudin, Kepala Humas PT KAI Daop I mengatakan, setiap hari kereta api yang berangkat dari Stasiun Gambir cukup padat. Kepadatan itu mencapi 90 persen tingkat isian dan hanya menyisakan sekitar 10 persen saja.
"10 persen ini yang dapat digunakan masyarakat dadakan yang mau naik kereta api," kata Agus di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (15/2/2014).
Agus menuturkan, masyarakat saat ini telah banyak yang memesan tiket dari jauh-jauh hari. Hal itu terkait dengan kebijakan 90 hari tiket kereta api sudah dapat dibeli.
"Jadi untuk dua hari ini tiket kereta tujuan ke Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah habis," ucapnya.
Ia menjelaskan, PT KAI setiap hari melayani 50 perjalanan ke semua tujuan. Untuk ke Jawa Timur dan Jawa Tengah ada sebanyak 38 perjalanan.
"Sehari kami angkut sebanyak 25 ribu penumpang," ujarnya.