Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalur Sepeda di KBT Dipenuhi PKL Layaknya Pasar Malam

Terase kering KBT yang diperuntukan untuk jogging track, atau pesepeda pun berubah bak pasar malam.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Jalur Sepeda di KBT Dipenuhi PKL Layaknya Pasar Malam
TRIBUNNEWS.COM/WAHYU AJI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – ‪Jalan inspeksi di sisi Kanal Banjir Timur (KBT) yang digunakan jalur sepeda di kawasan Duren Sawit Jakarta Timur, kerap digunakan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di kala akhir pekan.

Ramainya pengunjung yang datang untuk olahraga, atau sekedar berwisata menarik para PKL untuk menjajakan dagangannya. Terase kering KBT yang diperuntukan untuk jogging track, atau pesepeda pun berubah bak pasar malam.

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, ratusan PKL itu berada sepanjang jogging track trase kering sisi utara yang berdampingan dengan Jalan Kolonel Sugiono. PKL tersebut berjejer mulai seberang RS Duren Sawit dan ke arah Timur hingga perempatan Mc Donald Buaran. Di satu sisi, keberadaan PKL itu menjadi pusat hiburan rakyat.

Siapa yang tak tertarik berjualan, selain beragam yang dijajakan, pengunjung pun tak akan kerepotan mencari beraneka ragam dagangan. Mulai dari beraneka makanan, gorengan, mainan anak-anak, pakaian, hingga wahana permainan anak-anak sekelas odong-odong ada di sana. Rata-rata pedagang menduduki sisi kanan dan kiri jogging track.

Namun tak jarang pula yang menempati lokasi penghijauan, seperti dipakai untuk arena bermaian anak-anak seperti kereta kelinci atau kolam pancing mainan.

Kereta kelinci itu salah satu tempat yang paling laris. Anak-anak dengan sabar mengantre untuk dapat giliran menaiki kereta mini yang berjalan di atas rel dan mengitari pohon itu.

Berita Rekomendasi

Sebagian besar warga terutama kalangan menengah bawah malah merasa diuntungkan dengan keberadaan PKL itu.

Salah satunya Darmawan (40), yang mengaku selalu mengajak anak-anaknya setiap hari libur ke lokasi tersebut untuk naik odong-odong.

"Lumayan lah, mana ada di sekitar sini ada hiburan murah untuk anak-anak. Mau ke mal jauh, lagian mahal. Mending ke sini aja, anak-anak juga sudah senang," kata warga Buaran, Jakarta Timur itu, Minggu (16/2/2014).

Tetapi tentu saja di sisi lain, keberadaan PKL itu mengganggu keindahan kota dan berpotensi merusak. Apalagi lokasi tersebut tidak didesain untuk PKL. Terlebih, sudah ada pagar kawat pembatas trase kering BKT dan jalan yang dirusak sebagai akses pengunjung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas