Warga Kampung Pulo Tidur di Emperan Toko karena Rumahnya Terendam Banjir
Ketinggian banjir di Kampung Pulo, Kampung Melayu, tak kunjung surut hingga Minggu (23/2/2014) sore tadi.
Penulis: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketinggian banjir akibat luapan Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Kampung Melayu, tak kunjung surut hingga Minggu (23/2/2014) sore tadi.
Namun, tak sedikit warga yang tetap bertahan di daerah tersebut dan tak mau mengungsi. Tak sedikit pula warga terpaksa menghabiskan malam ini sembari melawan udara dingin.
Pasalnya, puluhan korban banjir yang tak kebagian lapak di Kantor Sudinkes Jakarta Timur, memilih tidur di emperan toko. Persisnya, di sepanjang jalan raya Jatinegara Barat, Jakarta Timur.
Warga-warga ini, hanya menggelar tikar di trotoar sebagai alas, dan terpal yang dikaitkan pada atap toko.
"Capek banget mas. Dari Januari sudah lebih dari 10 kali bolak-balik ngungsi," kata Evi (32) warga RW 3 Kampung Pulo, Minggu (23/2/2014) sore.
Dirinya mengaku, terpaksa 'ngemper' di pelataran toko di Jalan Jatinegara Barat, bersama keluargan. Menurutnya, Kantor Sudinkes Jaktim sudah sesak pengungsi. "Mudah-mudahan tidak hujan nanti malam," harapnya.
Ibu dua anak itu menyebutkan, dirinya hanya ingin cepat pulang ke rumah.
Evi yang mengaku sudah tinggal di Kampung Pulo semenjak kecil ini mengatakan, biasanya banjir yang terjadi di rumahnya ini terjadi lima tahun sekali. Namun, entah mengapa setelah tahun terjadi pada 2013, banjir kembali pada tahun ini.
Saat ditemui, Evi masih sibuk membantu suaminya menyiapkan lapak untuk tidur malam ini. Dirinya sedikit tersenyum, saat mendengar air yang merendam Kampung Pulo menyusut dari 4 meter menjadi tinggal 2 meter.
"Alhamdulillah, kata suami saya airnya sekarang tinggal sepinggang," kata Evi.