Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Mobil-mobil Mewah Berdatangan ke Markas Dik Doank, Lalu Mejeng di Atas Meja!

Aneka mobil mewah berdatangan ke markas Kandank Jurank Doank, lalu nangkring di atas meja, jadi obyek menggambar anak-anak.

Penulis: Agung Budi Santoso

Laporan: Agung Budi Santoso

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Puluhan mobil mewah, mulai dari Lamborghini, Ferari hingga moda tranportasi 'kelas rakyat jelata' seperti bus kota khas Jakarta seperti metromini, kopaja dan bus tingkat ngumpul di markas Sanggar Kandank Jurank Doank milik selebriti Dik Doank di kawasan Kampung Sawah Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (2/3).

Uniknya, aneka kendaraan dengan macam-macam kelas itu tidak diparkir di tempat parkir seperti layaknya mobil lain tapi dipajang di atas meja! Kok bisa?

Asal tahu saja, kendaraan-kendaraan tersebut dipamerkan di atas meja display untuk menjadi bahan gambar dan berfoto para siswa didik sanggar tersebut. Lho kenapa puluhan kendaraan tersebut diletakkan diatas meja? Mejanya sebesar apa?

Ini dia uniknya. Jangan kaget ya, mejanya sih ukuran kecil khas meja taman kanak-kanak. Namun justru kendaraannya yang menciut alias versi diecast atau kita kenal sebagai miniatur.

Artinya, mobil-mobil yang berdatangan ke markasnya Dik Doank itu memang mobil-mobil dengan ukuran 'bonsai' alias versi miniatur atau populer dengan istilah diecast.

Kendaraan-kendaraan mini tersebut dihadirkan anggota komunitas Pusat Ngumpulnya Diecaster (PND) ke sanggar atas undangan tuan rumah, Dik Doank.

Berita Rekomendasi

Menurut Dik Doank, acara yang kerap digelar hari minggu tersebut, mengambil tema menggambar dan berfoto bersama Kendaraan Transportasi Para Liliput.

"Kami gandeng PND, untuk meramaikan acara ini. Antusiasme anak anak sanggar luar biasa, " tutur artis berkacamata yang kini berkecimpung di dunia pendidikan anak itu.

Perwakilan komunitas PND, Lukman Azis, mengaku menyambut baik undangan tersebut, sekaligus menjadikan ini momen baik buat memperkenalkan komunitas diecast.

"Kami memberikan pemahaman bagaimana komunitas diecast merawat barang koleksi atau mainannya agar kelak bisa menjadi kenangan setelah besar nanti. Anak-anak bisa menjadikan ini inspirasi," tutur Lukman.

Tapi dicaster punya istilah unik dalam menularkan hobi mengoleksi diecast itu.

"Bahasa kita, 'ngeracunin' anak-anak biar suka koleksi dan merawat mainannya, bukan malah dirusak,' ujar kolektor miniatur kendaraan khas Indonesia tersebut.

Anggota PND lainnya, Hepni, mengaku senang bisa berbaur dengan anak-anak sanggar Dik Doank tersebut. "Kami yakin kegiatan positif ini bisa membawa dampak baik buat anak-anak, terutama dalam upaya merawat mainannya," tambah ibu satu anak ini.

Dalam acara menggambar dan berfoto tersebut, Sanggar Kandank Jurank Doank juga menyelingi dengan musik, band dan tarian yang juga menampilkan anak-anak sanggar tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas