Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Proyek Pengerukan TPI Cituis Minim Peminat

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang, Syamsul Arifin mengatakan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Proyek Pengerukan TPI Cituis Minim Peminat
Warta Kota/Banu Adikara
Suasana sepi di TPI Cituis, pelelangan ikan tersebut tidak laku karena terjadi sedimentasi 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang, Syamsul Arifin mengatakan bahwa hingga kini, pengerukan kolam labuh tempat pelelangan ikan (TPI) Cituis masih dalam kajian Bappeda Kabupaten Tangerang.

"Karena kolam labuh juga terhubung dengan aliran Kali Cituis yang menjadi kewenangan Dinas Perhubungan, penanganan dan rencana pengerukannya dikaji oleh Bappeda," kata Syamsul.

Kendala lain yang dihadapi dalam mengeruk kolam labuh itu, lanjut Syamsul, adalah belum adanya pihak kontraktor yang mau mengambil tender pengerukan kolam labuh itu.

"Saya sudah pernah ajukan detail engineering design-nya, tapi belum ada yang mau ambil tendernya. Salah satunya mungkin karena keterbatasan anggaran kami," kata Syamsul yang mengaku bahwa setiap tahun, bidangnya hanya menerima kucuran anggaran sebesar Rp 1 miliar.

Syamsul menjelaskan, proses pembangunan TPI Cituis baru sendiri sudah berjalan tiga tahap. Pembangunan tahap pertama TPI Cituis, lanjut Syamsul, ditangani oleh Provinsi Banten.

"Kemudian tahap berikutnya dilanjutkan oleh Kabupaten Tangerang. Saya sendiri baru terlibat dalam pembangunan ini pada tiga tahun lalu," katanya.

Menurut Syamsul, pembangunan tahap ke tiga yang ditangani Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang kemarin menghabiskan biaya Rp 1,6 miliar pada tahun 2012 kemarin.

Berita Rekomendasi

Saat ditanya total anggaran yang dikatakan mencapai 6,5 miliar, Syamsul mengaku tidak tahu. Namun ditinjau dari berbagainsektor yang dibangun, angka tersebut sangat mungkin. "Total anggarannya saya kurang tahu persis. Tapi sangat mungkin mencapai angka Rp 6,5 miliar," katanya. (Banu Adikara)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas